Advertisement

Hadapi Potensi Bencana Sesar Opak, ARDEX 2023 Digelar di Jogja

Lugas Subarkah
Selasa, 01 Agustus 2023 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Hadapi Potensi Bencana Sesar Opak, ARDEX 2023 Digelar di Jogja (Dari ki-ka) Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati; Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X; Menko PMK, Muhadjir Effendy; dan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, seusai pembukaan ARDEX 2023, Selasa (1/8/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—DIY memiliki beragam potensi bencana, salah satunya yakni gempa bumi yang disebabkan adanya sesar opak. Merespons hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance (AHA Centre) menggelar ASEAN Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 di DIY.

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, menjelaskan terkait penanggulangan bencana, Indonesia bekerja sama dengan 10 negara ASEAN. “Selama ini dalam memelihara dan meningkatkan kerja sama penanggulangan bencana di negara-negara lain terutama ASEAN ini kami sudah terjalin betul,” katanya saat pembukaan ARDEX 2023 di Royal Ambarukmo Yogyakarta, Selasa (1/8/2023).

Advertisement

Dia mencontohkan ketika Myanmar mengalami bencana siklon tropis, Indonesia memberikan bantuan dengan bendera AHA Centre. “Kemudian juga pada saat gempa Turki dan Suriah di mana kita juga mengirimkan pasukan SAR dari Basarnas dan dari kesehatannya, ini juga dikoordinasi oleh AHA Centre,” katanya.

ARDEX bertujuan memelihara dan meningkatkan kemampuan dan kerjasama dalam penanggulangan bencana. Maka kegiatan ini dihadiri 180 orang dari 10 negara ASEAN. “Materinya adalah langkah-langkah atau tahap tahap ketika terjadi bencana ini disimulasikan,” ujar dia.

BACA JUGA: BNPB dan Pemkab Kulonprogo Finalisasi Rencana Kontingensi Tsunami

ARDEX diakhiri dengan gladi lapangan, yang di dalamnya ada peragaan secata terbatas terkait dengan pengerahan personil, dan perlengkapan yang dibutuhkan ketika terjadi penanggulan bencana. “Bagaimana posko komandonya, gimana prosedur komunikasinya bahkan juga pengerahan alat peralatan khusus di ARDEX 2023 di Jogja,” katanya.

Jogja dipilih sebagai lokasi pelaksanaan ARDEX 2023 karena memiliki beragam potensi bencana, termasuk gempa bumi yang disebabkan adanya sesar opak. “Kami harapkan sekarang  pemilihan di Jogja ini juga kan sangat strategis. Di samping potensi bencana juga tinggi, alhamdulillah masyarakat jogja sudah lebih maju terkait dengan kesadaran bencana,” ungkapnya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menuturkan sesar opak terus dimonitor dengan aktivitas terakhir gempa di Bantul pada awal Juli lalu. Dalam menghadapi gempat tersebut, menurutnya masyarakat DIY sudah cukup siap.

“Kami berterima kasih kepada Pemda DIY dan BNPB karena gempa terakhir yang berada di selatan Bantul magnitudonya cukup tinggi, 6, kalau di kabupaten-provinsi lain kekuatan sekian dan kedalaman kurang-lebih sama, itu rusaknya masif. Tapi kemarin hanya ringan dan sangat ringan,” ungkapnya.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan ARDEX 2023 merupakan pelatihan penanganan bencana. Di Jogja, tidak hanya sesar opak saja yang menjadi potensi bencana.

“Ada gunung merapi yang sangat aktif, dan juga ada kemungkinan terjadi tsunami yang berkaitan dengan keberadaan Jogja yang berada di tepian samudra hindia, oleh karena itu tempat ini kita anggap sangat ideal untuk menunjukkan simulasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Uang Rp 1 Triliun Disita di Rumah Mantan Pejabat MA, Hardjuno: Dunia Hukum di Indonesia Alami Krisis Serius

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement