Advertisement

Promo Desember

Permintaan Air Bersih Melonjak, BPBD Gunungkidul Siapkan Status Darurat Kekeringan

Newswire
Kamis, 03 Agustus 2023 - 22:07 WIB
Maya Herawati
Permintaan Air Bersih Melonjak, BPBD Gunungkidul Siapkan Status Darurat Kekeringan Tangki milik BPBD Gunungkidul pada saat menyalurkan bantuan air bersih ke salah satu bak penampungan air yang dimiliki warga Dusun Sumber, Planjan, Saptosari. belum lama ini. - Istimewa/BPBD Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jumlah permintaan air bersih dari warga Gunungkidul melonjak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun menyiapkan skema meningkatkan status darurat kekeringan.

​​​​Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi di Gunungkidul, Kamis, mengatakan saat ini masih melakukan kajian penetapan status darurat kekeringan.

Advertisement

"Sampai saat ini, kekeringan di Gunungkidul masih berstatus normal. Namun sesuai dengan prakiraan dari BMKG, puncak musim kemarau terjadi mulai Agustus hingga September," kata Sumardi, Kamis (3/8/2023).

Ia mengatakan berdasarkan kajian dan kondisi permintaan air bersih dari masyarakat, jumlah wilayah terdampak kekeringan atau warga yang kesulitan air bersih semakin meluas.

Untuk antisipasi kekeringan di tahun ini sudah menyiapkan 1.000 tangki air bersih yang siap disalurkan ke warga membutuhkan. Namun dengan prediksi wilayah terdampak kekeringan semakin meluas di puncak kemarau, maka dibutuhkan antisipasi agar kebutuhan droping air dapat tercukupi.  

“Dengan ditetapkannya status darurat, maka bisa mengakses alokasi dana belanja tak terduga. Ini penting, untuk mengantisipasi habisnya anggaran dropping di BPBD sehingga penyaluran air bersih ke warga tetap bisa berjalan,” katanya.

BACA JUGA: Kapan Pastinya Tol Jogja-Solo Jadi? Ini Jawaban Menteri PUPR

Sumadi mengakui hingga sekarang stok untuk pengedropan masih tersedia. Dari 1.000 tangki yang dialokasikan baru tersalurkan sebanyak 50 tangki.

Sebanyak delapan tangki di salurkan ke Kapanewon Gedangsari, Rongkop dan Saptosari mendapat jatah terbanyak dengan 36 tangki.

“Penyaluran baru ke tiga kapanewon. Sedangkan untuk yang lainnya belum mengajukan permintaan bantuan,” katanya.

Kepala BPBD Gunungkidul Purwono menambahkan alokasi anggara yang disediakan hanya Rp230 juta. "Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan alokasi di 2022 sebesar Rp700 juta,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

18 Polisi Terlibat Kasus Pemerasan di DWP, Pengamat: Harus Disanksi Pemecatan

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement