Ratusan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan di DIY Hasilkan 10 Mega Watt
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY memiliki ratusan unit pembangkit listrik energi terbarukan. Ratusan unit pembangkit listrik tersebut menghasilkan sekitar 10 mega watt tiap beroperasinya.
Data Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY mencatat terdapat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebanyak 300 unit yang tersebar di masyarakat dan 10 unit PLTS di gedung pemerintahan. Lalu pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebanyak dua unit di Kulonprogo, beberapa unit pembangkit listrik tenaga hybrid (PLTH) di Pantai Baru, Bantul, hingga pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB) di Madukismo, Bantul.
Advertisement
Kapasitas dua PLTMH di Kulonprogo sebesar 700 kilo watt, sementara PLTS rata-rata berkapasitas 100 watt dimana totalnya 1,06 mega watt. Sementara PLTB yang terdapat di Madukismo, Bantul kapasitasnya 3,75 mega watt. “Bauran energi listrik saat ini kami untuk energi terbarukan mencapai 6,47 persen dari total energi listrik yang ada di DIY,” kata Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas PUPESDM DIY, Yustina Ika Kurniawati, Jumat (4/8/2023).
BACA JUGA: Kena Kasus Tanah Kas Desa, Kini SPBU Mudal Dibuka Lagi, Ini Sebabnya
Yustina menjelaskan pihaknya memiliki target bauran energi sebesar 6,6 persen yang bersumber dari energi terbarukan pada 2025 mendatang. “Kalau lihat target ini cukup realistis, dapat diwujudkan dengan membangun unit pembangit listrik energi terbarukan di titik baru,” jelasnya.
Anggaran terbesar dalam program energi terbarukan di DIY, jelas Yustina, adalah pemeliharaan pembangkit listriknya dimana besarnya Rp119 juta pertahun. “Karena masih banyak unit yang kami pelihara, belum dihibahkan ke masyarakat sepenuhnya meskipun penerima manfaatnya masih masyarakat,” terangnya.
Hibah pembangkit listrik energi terbarukan ke masyarakat, lanjut Yustina, dapat dilakukan jika masyarakat yang mengoperasikannya bersedia merawatnya. “Kesediaan ini dibuktikan dengan kelompok pengelola, manajemen, dan rencana pengelolaannya,” katanya.
Salah satu hibah yang sudah dilakukan Pemda DIY terhadap pengelolaan pembangkit listrik dilakukan di Kulonprogo, sambung Yustina, dimana bentuknya adalah PLTMH. “Kami hibahkan karena mereka sudah mandiri dalam mengelolanya, mereka bikin kelompok dimana rutin mengadakan perkumpulan yang membahas pengelolaan termasuk pembiayaan pengelolaan,” ujarnya.
PLTMH tersebut digunakan sekitar 60 keluarga dimana cukup menghemat penggunaan listrik PLN. “Mereka juga iuran rutin tiap bulan untuk operasional PLTMH itu karena perlu juga untuk beli oli pelumas dinamo, perawatan instansi dan semacamnya. Mereka sudah mandiri dan dapat memanfaatkannya dengan baik,” pungkas Yustina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ichlinks Video Competition, Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda melalui Kompetisi Video
- Siap-siap! Warga Sleman, Bantul dan Kulonprogo, Ada Pemadaman Listrik Hari Ini, Sabtu 23 November 2024, Cek Lokasinya di Sini
- Kampenye Akbar Heroe-Pena Libatkan Ribuan Warga
- Jalur dan Rute Trans Jogja ke Sejumlah Destinasi Wisata di Jogja dan Sekitarnya
- Produksi Benih Ikan Sleman Tembus 1,4 Miliar Anakan
Advertisement
Advertisement