Advertisement

Puluhan Warga Kepuharjo Diare dan Muntah-Muntah, Dinkes Sleman: Bukan Keracunan Makanan!

Lugas Subarkah
Kamis, 10 Agustus 2023 - 20:17 WIB
Arief Junianto
Puluhan Warga Kepuharjo Diare dan Muntah-Muntah, Dinkes Sleman: Bukan Keracunan Makanan! Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 24 warga di Kalurahan Kepuharjo, Cangkringan, diduga mengalami keracunan dengan gejala diare, pusing, muntah dan panas. Akan tetapi, dari hasil penelusuran, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menduga kejadian ini bukan keracunan.

Kepala Dinkes Sleman, Cahya Purnama mengatakan dari laporan Puskesmas Cangkringan, pada Minggu (6/8/2023) ada kegiatan lomba HUT RI di wilayah Kepuharjo. Kemudian mulai Senin-Rabu (7-9/8/2023) dari beberapa dusun melaporkan warganya ada yang diare dan muntah. “Sementara belum ada kejelasan makanan apa yang dikonsumsi,” ujarnya, Kamis (10/8/2023).

Advertisement

Menindaklanjuti laporan tersebut, Puskesmas Cangkringan sudah memberi pertolongan medis pada penderita dan saat ini sudah membaik. “Mereka juga menginvestigasi di masyarakat, sementara ini tidak ada perluasan kasus. Karena lokasinya tersebar dan sementara tidak ada sampel makanan yang ditemukan,” katanya.

BACA JUGA: Dua Anak di Sleman Diduga Keracunan Chiki Ngebul

Adapun total warga yang merasakan gejala sebanyak 24 orang yang tersebar di sejumlah padukuhan, yakni Kepuh, Jambu, Batur, Kopeng, Pagerjurang, dan Padukuhn Salam Kalurahan Wukirsari. Namun ia menegaskan tidak semuanya diare. “Ada yang hanya batuk pilek, saya masih sangsi kalau keracunan makanan, karena mereka tidak makan di kelurahan,” paparnya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, menuturkan dari hasil investigasi, kejadian ini bukan merupakan keracunan. “Tapi memang karena peningkatan kasus diare yang terjadi di beberapa dusun karena penyebab diare berbeda dan tidak ada hubungan epidemiologi,” ungkapnya.

Adapun beberapa tindaklanjut dari kejadian ini diantaranya memeriksa penderita yang masih bergejala, melakukan penyelidikan epidemiolog dengan penderita, edukasi tentang diare, serta koordinasi dengan pihak kalurahan apabila terjadi peningkatan kasus atau gejala pada penderita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kabar Susunan Kabinet Prabowo, Gerindra: Belum Ada yang Resmi

News
| Minggu, 28 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement