Advertisement

Tim Peneliti Temukan Fenomena Aneh Berjarak 200 Meter dari Lubang Misterius di Popohan Kulonprogo

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 17:07 WIB
Sunartono
Tim Peneliti Temukan Fenomena Aneh Berjarak 200 Meter dari Lubang Misterius di Popohan Kulonprogo Warga menunjukkan lubang besar berdiameter sekitar 5 meter dengan kedalaman 10 meter lebih muncul di halaman rumah warga Klepu, Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo, Jumat (21/7 - 2023). / Harian Jogja / Anderas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Tim Peneliti Universitas Diponegoro (Undip) telah menuntaskan kajian lubang misterius atau amblesan di Padukuhan Popohan, Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo. Dari survei yang telah dilakukan di lapangan, tim menemukan fenomena aneh yang terjadi pada sumur warga Popohan yang berjarak sekitar 200 meter dari lubang amblesan. 

Koordinator Tim Analisis Fenomena Lubang Amblesan Laboratorium Geofisika Departemen Fisika Fakultas Sains dan Matematika Undip, Gatot Yuliyanto, mengatakan lubang besar yang muncul di Padukuhan Popohan termasuk langka. Lubang tersebut mengungkap karakter tanah yang ada di Padukuhan Popohan. 

Advertisement

“Soalnya daerah di sana itu bukan daerah dengan tanah gamping seperti Gunungkidul. Tapi breksi. Karena itu jadi menarik fenomena ini,” kata Gatot dihubungi, Jumat (11/8/2023).

BACA JUGA : Ahli Geologi UGM Sebut Lubang di Popohan Kulonprogo Tidak Wajar

Ketika Tim Undip tersebut sedang melakukan penelitian atau survei lapangan di Padukuhan Popohan, Gatot mengatakan salah satu rekannya menemukan fenomena aneh yang terjadi pada sumur seorang warga. 

“Sekitar 200 meter dari lubang amblesan itu ada sebuah sumur. Tapi di sumur itu, timbanya tersangkut di bagian bawah sumur, dengan pompanya juga sama. Ternyata bagian bawah sumur itu mengalami deformasi [perubahan bentuk dinding sumur]. Deformasi ini menuju arah Barat,” katanya. Gatot mengaku belum dapat melakukan penelitian lebih jauh terharap sumur tersebut. 

Menyinggung mengenai lubang di halaman rumah Karyo Dimedjo di Padukuhan Popohan, Gatot hanya membutuhkan satu hari untuk melakukan penelitian lapangan. Penelitian yang singkat tersebut dapat dilakukan karena Tim Undip menggunakan tiga alat. 

“Penelitian di lapangan kami lakukan satu hari tapi bisa cepat karena kami gunakan tiga alat. Metodenya itu mikrometer. Kami sendiri belum puas karena hanya satu hari,” ucapnya. 

Ia menggunakan metode mikrometer ini memiliki banyak kelebihan karena sangat sensitif terhadap gelombang geser. Terdapat tiga kesimpulan utama dari analisis yang Tim Undip lakukan. 

Pertama, model fenomena lubang amblesan tanah di Padukuhan Popohan, mengacu pada respons spektra, berupa lubang vertikal yang berkorelasi dengan adanya deformasi atau perubahan lapisan batuan di sekitar bidang diskontinu di daerah tersebut. Bidang diskontinu merupakan bidang yang memisahkan massa batuan menjadi bagian yang terpisah. 

BACA JUGA : Lubang Besar Muncul di Dekat Rumah Warga, Empat Pohon Hilang Terperosok

Kesimpulan kedua, lubang tersebut terindikasi memiliki kedalaman lebih dari 50 meter, mengacu pada korelasi model kecepatan gelombang geser dan tingkat deformasi yang terjadi. Ketiga yaitu area lubang amblesan tanah dan sekitarnya memiliki fenomena crack dan settlement dengan sifat dinamis elasto-plastisitas berdasarkan nilai ground shear strain.

"Kami menyebut lubang di Popohan itu dengan lubang amblesan bukan sinkhole. Deformasi yang terjadi cenderung ke arah Timur," lanjutnya.

Dukuh Popohan, Restu Bayu Permadi, mengatakan karakter tanah di Padukuhan Popohan cenderung labil. Tanah di lokaso itu sering tiba-tiba muncul retakan, baik itu di pekarangan maupun di jalan. Oleh karena itu ia meyakini kerap munculnya retakan itu ada kaitannya dengan rongga yang ada ditemukan di pekarangan rumah Mbah Karyo Dimedjo.

"Dari kami sendiri memperkirakan rongga yang ada di dalam tanah itu sudah lama. Hanya saja baru tampak secara fisik dengan adanya tanah amblas dan berlubang,” kata Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ada Prospek Usaha, Warga Sekitar IKN Diharapkan Tidak Menjual Lahan

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement