Advertisement
Unggulkan Keberagaman Budaya, Kampung Wisata Sosromenduran Juara Lomba Desa Wisata
Sultan HB X saat memberikan penghargaan pada Kampung Wisata Sosromenduran yang juara III Lomba Desa Wisata. Istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kampung Wisata Sosromenduran, Kemantren Gedongtengen mendapat juara III dalam Lomba Desa Wisata DIY. Gelar juara III yang diperoleh Kampung Wisata Sosromenduran membuat pengelolanya terus termotivasi untuk mengembangkan sektor pariwisata di wilayahnya tersebut.
Salah satu keunggulan Kampung Wisata Sosromenduran adalah keberagaman budaya yang terus hidup di dalam masyarakatnya. Dimana terdapat berbagai budaya yang terakulturasi yaitu Jawa dan Tionghoa. Salah satu contoh akulturasi budaya tersebut ditandai dengan kehadiran pengrajin barongsai di Kelurahan Sosromenduran itu.
Advertisement
BACA JUGA : Berlangsung Meriah, Festival Kampung Wisata Jogja Digelar di Pura Pakualaman
Pengurus Kampung Wisata Sosromenduran Edi Dwi Subagyo menjelaskan tak hanya pengrajin barongsai, di wilayahnya juga kerap menampilkan atraksi barongsai. “Atraksi barongsai ini salah satu keunggulan kami, selain itu juga ada pengrajin kerajinan lain di kampung wisata kami,” katanya, Selasa (22/8/2023).
Edi menjelaskan kampung wisata yang dikelolanya juga memiliki atraksi bregada hingga seni tradisi lain seperti tari, karawitan, hingga keroncong. “Selain potensi kerajinan dan atraksi seni, jarak kampung wisata kami dengan pusat wisata Malioboro juga tidak terlalu jauh,” ujarnya.
Capaian di ajang Lomba Desa Wisata ini, menurut Edi, akan dijadikannya bahan untuk terus memotivasi pengurus kampung wisatanya untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada. “Kami juga mengapresiasi Pemkot Jogja yang terus mendukung kami, termasuk fasilitasi-fasilitasi yang sudah diberikan,” tuturnya.
Penghargaan Kampung WIsata Sosromenduran diberikan langsung oleh Sultan HB X. Gubernur DIY ini berpesan kepada seluruh pengelola kampung wisata agar terus meningkatkan sektor pariwisata ini karena memperbanyak lapangan pekerjaan. “Sehingga tidak hanya di kota saja yang memiliki banyak lapangan pekerjaan. Tetapi di desa mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi desa yang inovatif, kreatif yang pastinya didukung dengan manajemen yang benar,” kata Sultan dalam keterangan tertulis.
BACA JUGA : Mahasiswa Asing Minati Wisata Kampung Sayur di Bausasran Jogja
Sultan menilai kampung wisata memiliki potensi besar menggerakan perekonomian masyarakat. ““Kami berharap, tidak hanya sampai disini. Tumpuan desa haru membuka lapangan kerja baru, supaya cukup bekerja di desa. Karena potensi desa tumbuh dan berkembang untuk mandiri khususnya pada perkembangan pariwisata,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Penghasutan Demo, Gugatan Praperadilan Khariq Ditolak
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Legislatif Tekankan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Layanan Publik
- 22 Kontingen dari Berbagai Daerah Ikuti Menoreh Tourism Festival 2025
- Pemkab Gunungkidul Tak Gegabah Bikin Rusunawa Baru, Begini Alasannya
- Ungkap Kasus Proyek Kereta Cepat, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK
- Hasto Wardoyo Fokus Cegah Angka Stunting Baru
Advertisement
Advertisement



