Advertisement
Mahasiswa Asing Minati Wisata Kampung Sayur di Bausasran Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kampung Sayur Bausasran, Jogja, sudah dua kali dikunjungi oleh mahasiswa asing, terbaru mahasiswa Filipina, Jepang dan Jerman bertandang pada Rabu (9/8/2023). Kunjungan mahasiswa dari mancanegara tersebut menunjukan adanya potensi pertanian yang dapat dipadupadankan dengan kampung wisata di Kota Jogja.
Mahasiswa mancanegara yang berkunjung ke Kampung Sayur Bausasran tertarik akan pola pertanian perkotaan yang dilakukan Kelompok Tani Gemah Ripah itu. Meskipun lahan terbatas, Kelompok Tani Gemah Ripah mampu membuktikan pertanian perkotaan yang mereka lakukan mampu menghasilkan panen.
Advertisement
Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah Winayarti menyebut hasil panen kampung sayur kelompoknya berupa terong, kubis, cabai, seledri, hingga aneka sayuran lainnya. “Setiap ada kunjungan, kami bagikan pengalaman menanam di lahan pertanian perkotaan, pemeliharaan, juga panen atau pasca panen untuk pengolahannya, khususnya untuk bayam brasil yang jadi produk unggulan dan sudah diolah menjadi belasan produk,” jelasnya, Kamis (10/8/2023).
BACA JUGA: Masa Darurat Sampah, Pemkab Bantul Libatkan Anggota Satlinmas Awasi Pembuangan Liar
Winayarti menjelaskan kelompoknya tak hanya menjalankan pertanian saja tapi juga pengolahan hasil pertanian. “Hasil pertanian yang kami olah bisa jadi mie, aneka minuman, keripik hingga aneka lainnya,” katanya.
Lurah Bausasran Akhmad Yuliantara menerangkan kunjungan mahasiswa asing ke Kampung Sayur Bausasran menunjukan Kelompok Tani Gemah Ripah tak hanya menunjang program ketahanan pangan, tapi juga sekotor pariwisata. “Sektor pariwisata dari potensi pertanian perkotaan ini dapat meningkatkan perekonomian warga kami,” katanya.
Soal ketahanan pangan, jelas Yuliantara, Kelompok Tani Gemah Ripah sudah menunjukkan hasilnya di mana hasil panen yang rutin dilakukan dinikmati oleh warganya. “Kedepan akan kami fasilitasi untuk menjadi kampung wisata dengan daya tarik pertanian perkotaannya agar makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Wacana pengembangan kampung wisata dengan daya tarik pertanian perkotaan tersebut didukung Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Jogja. Kepala DPP Kota Jogja Suyana menyebut ide tersebut realistis dan dapat diwujudkan.
Pariwisata pertanian perkotaan atau urban farming tourism, jelas Suyana, tidak bertolak belakang dengan program kampung sayur yang digalakkan DPP Kota Jogja. “Secara prinsip tidak bertolak belakang, bahkan saling mendukung satu sama lain. Saling mendukung karena akan makin banyak pihak yang terlibat dan tentu akan makin mengembangkan program yang ada [termasuk kampung sayur],” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sedang Khotbah Jumat di Masjid, Ustaz Yahya Waloni Pingsan dan Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Kraton Jogja Izinkan Penggunaan Alun-Alun Selatan untuk Lokasi Salat Iduladha 2025
- KAI Bandara Gelar Glow Night Fun Run 2025 dengan Door Prize Utama Jalan-jalan ke Jepang
- Kamis 19 Juni 2025, DPD IPSPI DIY Gelar Musda di Rumah Dinas Bupati Sleman
- Bupati Bantul Ingatkan Tujuan Takbiran, Larang Mabuk dan Keributan di Malam Iduladha
- Polda DIY Siapkan Pasukan Pengamanan Malam Takbiran Iduladha
Advertisement
Advertisement