Advertisement
Lazismu UMY Bekali Guru TPA di Sekitar Kampus tentang Keahlian Mengajar

Advertisement
BANTUL—Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar pembekalan kepada guru-guru Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang bernaung di Lazismu UMY, Kamis (28/8/2023).
Pembekalan yang berlangsung di Ruang Sidang Gedung A.R. Fachruddin A Lantai 5 UMY dan diikuti 38 pengajar TPA ini bertujuan menyamaratakan kemampuan guru TPA dan memberikan sertifikasi atas keahlian mengajar TPA.
Advertisement
Para guru TPA tersebut berasal dari kalangan mahasiswa, alumni UMY, Ibu Rumah Tangga, serta para takmir dan remaja masjid se Kapanewon Kasihan dan Gamping, Sleman. Manajer Eksekutif Kantor Layanan LazisMu UMY, Rozikan, mengatakan TPA bukan hanya tempat yang hanya sekadar kegiatan mengaji.
“Kegiatan belajar mengaji yang ada di TPA harus memiliki kualitas, standar, arah serta tujuan yang jelas. Oleh karena itu, Lazismu UMY memberikan dukungan penuh untuk perkembangan dan peningkatan kualitas pengajar TPA yang dikelola oleh Lazismu UMY,” ujarnya.
Kurikulum dari pengajaran TPA juga harus dikembangkan dan distandarkan. Tidak hanya standar dari tim pengajar yang disetarakan, tetapi perkembangan dari kurikulum dalam proses pembelajaran guru TPA juga akan dilakukan. Hal ini tentunya untuk menciptakan TPA yang memiliki tenaga pengajar dan murid yang sama-sama berkualitas.
BACA JUGA: Pemkab Pastikan Tak Ada WFA bagi ASN di Gunungkidul
Pembenahan kurikulum dan Sumber Daya Manusia Guru TPA dilakukan secara terorganisir juga dalam rangka menjaga kelangsungan pembelajaran mengaji di wilayah UMY dan sekitarnya. “Kurikulum dan SDM yang bagus serta benar saja tidak cukup. Perlu pengelolaan yang berkelanjutan agar kelangsungannya tetap terjaga dan terpelihara,” katanya.
Narasumber pembejalan, Iwan Rustiawan, dalam pemaparan materinya menjelaskan guru TPA harus paham dengan filosofi taman. “Yakni taman yang sejuk, rindang, nyaman, asri dan bersahaja. Prinsip-prinsip dari pemikiran ini harus diterapkan pada proses pembelajaran mengaji kepada siswa TPA. Hal ini agar menciptakan rasa nyaman dan aman ketika proses pembelajaran berlangsung,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Iwan juga menguatkan prinsip pembelajaran TPA yang optimal dengan senyuman dan antusiasme pengajar. “Berikan senyum, tetap antusias, menyenangkan dan kenali siswa adalah prinsip yang tidak boleh ditinggalkan juga,” kata dia. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kritik Sosial Butet dalam Tokoh Petruk, Teronggok di Tumpukan Sampah hingga Digantung di Tower
- PT Jogjatama Vishesha Gandeng Foodstation Jogja Setia Jadi Distributor Sembako
- Mobil Ludes Terbakar di Jalan Kaliurang, Pengemudi dan Tiga Penumpang Selamat
- Kolatif Production Hadirkan Pandu Dunia di Seminar Jago Ngomong & Ngonten : Tingkatkan Skill Personal Lewat Media Sosial
- 438 Koperasi Desa Merah Putih di DIY Terbentuk, Bakal Didukung Dana Keistimewaan
Advertisement
Advertisement