Advertisement
Dinas Kesehatan Gunungkidul Pastikan Kasus Antraks Sudah Terkendali

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan Gunungkidul memastikan kasus antraks di Kapanewon (Kecamatan) Semanu sudah terkendali. Puluhan warga yang sempat terjangkit sudah dinyatakan sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, kasus antraks sempat terindentifikasi di dua lokasi. Yakni di Dusun Jati, Candirejo, dan Dusun Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu.
Advertisement
Berdasarkan temuan kasus ini, ada 148 warga di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul yang dites antraks beberapa waktu lalu. Adapun hasilnya, 45 orang dinyatakan positif.
Sedangkan di Dusun Semuluh Lor, total ada 22 warga yang dites dan hasilnya satu warga dinyatakan positif antraks. Meski demiian, Dewi mengakui warga positif, baik di Dusun Jati dan Semuluh Lor sudah dinyatakan sembuh.
“Ini termasuk yang sempat dibawa ke rumah sakit. Jadi, kondisi persebaran antraks di Semanu sudah terkendali,” kata Dewi, Kamis (24/8/2023).
BACA JUGA: Cincinnati vs Inter Miami, Adu Penalti Jadi Penentu ke Final US Open 2023
Meski sudah terkendali, ia mengakui upaya penanggulangan tetap harus dilakukan. Salah satu upaya yang dijalankan dengan memaksimalkan peran dari Satgas One Health di Kapanewon Semanu. “Tim ini berperan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya persebaran penyakit dari hewan ke manusia,” katanya.
Dewi mengungkapkan, faktor utama persebaran antraks di Gunungkidul karena adanya praktik brandu di masyarakat. Oleh karenanya, ia meminta kepada masyarakat agar tidak melaksanakan tradisi ini karena berpotensi menjadi sumber penularan penyakit.
“Ya kalau ada hewan mati sebaiknya langsung dikubur. Jangan disembelih, kemudian dagingnya dibagi-bagikan karena bisa menjadi sumber penyakit,” katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widiastuti mengatakan, untuk upaya pencegahan persebaran penyakit antraks pada hewan ternak sudah dilakukan beberapa langkah penanggulangan. Selain menyirami cairan formalin di lokasi temuan kasus, juga sudah dilaksanakan vaksinasi di kawasan Dusun Jati.
Kurang lebih sebanyak 2.000 ekor kambing dan sapi yang divaksin guna pencegahan penyakit antraks. Menurut Retno untuk stok vaksin tidak ada masalah dikarenakan sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian. “Stok masih mencukupi,” katanya.
Retno mengungkapkan, untuk vaksinasi pada awal Agustus ini baru merupakan tahap pertama. Rencananya dalam setahu, ternak di lokasi persebaran antraks di Gunungkidul divaksin sebanyak dua kali. “Jadi tidak hanya sekali karena vaksin diberikan dalam kurun waktu sepuluh tahun,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jokowi Sebut Investor Akan Berdatangan Jika Bandara VVIP IKN Segera Rampung
Advertisement

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir
Advertisement
Berita Populer
- Akhir Pekan Ini, Cuaca di Wilayah DIY Cerah Berawan
- Mau Membeli Tiket Kereta Bandara YIA? Begini Caranya
- Jadwal Reguler KA Bandara YIA-Stasiun Tugu Jogja, Harga Tiket Hanya Rp20.000
- Mau ke Bandara YIA Pakai Bus Damri? Simak Jadwalnya di Sini
- Mantan Napi Teroris Ini Mendapat Bantuan Penunjang Ekonomi Keluarga dari Pemkot Jogja
Advertisement
Advertisement