Berkat Kreativitas Membuat Kerajinan, Sarjiman Mampu Pekerjakan Puluhan Orang
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Hampir semua usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bahkan perusahaan besar tiarap atau gulung tikar ketika Pandemi Covid-19. Namun demikian, hal tersebut tidak berlaku pada Dewi Craft.
Dewi Craft merupakan salah satu UMKM yang berdiri ketika Pandemi Covid-19 di Padukuhan Nglotak, Kaliagung, Sentolo, Kulonprogo. Saat ini, Dewi Craft berhasil mempekerjakan warga sekitar yang jumlahnya mencapai 36 orang.
Advertisement
Pemiliki Dewi Craft, Sarjiman, mengatakan usahanya bergerak pada kerajinan yang memanfaatkan serat atau daun tanaman. Sebelum Pandemi Covid-19, dia mengaku pernah menjadi suplier bahan baku kerajinan untuk beberapa pabrik di DIY.
BACA JUGA : Sampah Bisa Jadi Uang? Bank Sampah di Bambanglipuro Ini Buktinya
“Sebelum Pandemi Covid-19, saya dulu jadi suplier untuk beberapa pabrik. Lalu setelah pabrik-pabrik tutup saya mencoba membuat dan mengembangkan sendiri kerajinan,” kata Sarjiman ditemui di rumahnya, Rabu (23/8/2023).
Sarjiman menceritakan ketika Pandemi Covid-19, Dewi Craft justru bisa mengirim hasil kerajinan ke berbagai daerah sebanyak empat kali dalam satu minggu. Hal ini menjadi capaian yang luar biasa apabila dibandingkan dengan kebanyakan usaha yang justru bangkrut. “Waktu corona kan jadi laris soalnya jual - beli juga banyak lewat online,” katanya.
Bersama beberapa pelaku kerajinan lain, Sarjiman pernah mengirim dua kontainer penuh kerajinan dari daun sadang. Sebenarnya, permintaan untuk menyuplai kerajinan daun sadang hanya untuk Dewi Craft.
“Tapi kalau dua kontainer saya sendiri tidak mampu. Saya juga kekurangan bahan. Sampel kerajinan yang diminta juga saya yang buat dulu itu,” ucapnya.
Orang yang memesan kerajinan daun sadang tersebut merupakan warga Kasongan. Namun, kata Sarjiman, kerajinan tersebut justru dikirim ke Belanda.
Atas keuletan Sarjiman, dia yang dulu menjadi bagian dari penerima program keluarga harapan dapat lepas dari bantu tersebut dan sejahtera.
“Saya dulu masuk sebagai penerima bantuan PKH [program keluarga harapan]. Nah, semenjak Dewi Craft berkembang saya dianggap oleh Dinas Sosial Kulonprogo sebagai warga yang sudah mentas dari kemiskinan,” lanjutnya.
Lebih jauh, dia mengatakan bahwa berbagai bahan baku kerajinan yang ada di rumahnya berasal dari bermacam daerah di Pulau Jawa. Beberapa di antaranya dari Demak dan Surabaya. Selain itu bahan baku juga berasal dari daerah lokal Kulonprogo.
“Pekerja saya sekarang ada 36 orang. Enam orang bekerja di sini dan 30 orang lain di rumahnya sendiri-sendiri. Buat sampingan mereka saja,” pungkasnya.
Omzet Dewi Craft dalam sebulan dapat mencapai Rp50 juta. Besarnya omzet Dewi Craft telah dibagi untuk membeli bahan baku kerajinan dan membayar para pekerja. Saat ini, Sarjiman mengelola Dewi Craft bersama istri dan anaknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
Advertisement
Advertisement