Pemkab Gunungkidul Tak Hadiri Pengumuman Hasil Validasi Geopark Gunungsewu, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kepastian status UNESCO Global Geopark (UGG) Gunungsewu bakal diumumkan dalam 10th International Conference on UNESCO Global Geopark yang berlangsung di Maroko mulai 5-10 September 2023. Meski demikian, pemkab memastikan tidak ada wakil dari Gunungkidul yang menghadiri konferensi.
Kepala Seksi Promosi Wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Sofyan Dwi Aryanto mengatakan, konferensi UGG kesepuluh bertajuk M’goun UNESCO Global Geopark di Maroko. Adapun pelaksanaannya berlangsung selama enam hari, salah satu agendanya adalah pengumuman hasil validasi ulang keanggotaan Geopark Gunungsewu dalam jaringan UGG.
Advertisement
Meski demikian, ia mengakui untuk konferensi ini tidak ada wakil dari Gunungkidul. Pasalnya, berdasarkan koordinasi dalam kesekretariatan Geopark Gunungsewu yang menghadiri acara di Maroko adalah perwakilan dari Kabupaten Pacitan.
“Bupati Pacitan yang akan hadir dalam konferensi ini,” kata Sofyan kepada wartawan, Senin (4/9/2023).
Meski tidak mengirimkan wakil dalam konferensi geopark, ia optimistis status green card keanggotaan UGG tetap bisa dipertahankan. Menurut dia, di akhir Juli 2023, Tim UNESCO yang terdiri dari Profesor Xiaochi Jin asal Tiongkok dan Soojae Lee asal Korea Selatan berkunjung ke Pacitan, Wonogiri dan Gunungkidul.
BACA JUGA: Geopark Gunung Sewu Sudah Direvalidasi, Pemkab Gunungkidul Optimistis Bisa Dipertahankan
Untuk penilaian di Gunungkidul berlangsung dua hari. Total ada empat lokasi yang dipersiapkan. Kunjungan pertama yang berlangsung pada Jumat (28/7/2023) sore di geosite Wediombo di Kalurahan Jepitu, Girisubo. Agenda kunjungan dilanjutkan Sabtu (29/7/2023) dengan mengunjungi geosite Kalisuci di Kalurahan Pacarejo, Semanu.
Setelah dari Kalisuci, asesor UNESCO akan berkunjung ke Geopark Corner di SMP Negeri 1 Wonosari. Acara penilaian ditutup dengan mengunjungi geosite Nglanggeran di Kapanewon Patuk.
Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan dan Rumah Tangga, Arkham Mashudi mengatakan, Bupati Sunaryanta dipastikan tidak ada akan menghadiri konferensi geopark di Maroko. Hal ini terlihat dari jadwal kegiatan selama seminggu ke depan.
“Bupati tidak hadir,” katanya.
Sejarah Geopark Gunungsewu
Bentang alam karst Gunungsewu memiliki luasan sekitar 1.802 kilometer persegi. Total ada 33 lokasi geosite, dengan rincian, 13 lokasi di Gunungkidul, 13 lokasi di Pacitan dan tujuh lokasi lain berada di Wonogiri.
Pegiat Geopark Gunungsewu, Budi Martono mengatakan, awalnya bentang alam karst Gunungsewu hanya dikenal sebagai Geopark Pacitan di 2009 lalu. Setahun kemudian diusulkan untuk masuk jaringan UGG, namun ditolak keanggotaannya.
“Baru setelahnya berganti menjadi Geopark Gunungsewu. Pengelolaan tidak hanya Pacitan, tapi juga melibatkan Gunungkidul dan Wonogiri,” kata Budi.
Menurut dia, dengan pengelolaan yang melibatkan tiga kabupaten dan tiga provinsi ini akhirnya pada 13 Mei 2013 ditetapkan sebagai geopark nasional oleh Kementerian ESDM bersama dengan KNGI.
“Pada September diajukan menjadi anggota Global Geopark, tapi ditunda karena ada sejumlah catatan yang harus dipenuhi terlebih dahulu,” katanya.
Mantan Sekda Gunungkidul ini menambahkan, upaya melengkapi kekurangan terus dilakukan dengan mengacu pada hasil penilaian oleh tim. Tindaklanjut ini akhirnya membuahkan hasil karena pada 19 September 2015, Gunung Sewu dinobatkan sebagai anggota Global Geoparks Networks, yang sekarang berganti menjadi UGG.
“Penetapan dilaksankaan dalam kegiatan The 4th Asia-Pacific Geoparks Network (APGN), San'in Kaigan Symposium, Tottori-Jepang. Gunungsewu menjadi yang kedua masuk situs geopark dunia, setelah sebelumnya ditetapkan di Geopark Gunung Batur pada 2012 lalu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
- Progres Pembangunan Jogja Planning Gallery, Pemda Sebut Masih Lakukan Kajian HIA
Advertisement
Advertisement