Advertisement
Warga Pakem Pakai BPJS Kesehatan Tak Khawatir saat Berobat
Advertisement
SLEMAN—Layanan kesehatan dari pemerintah dalam bentuk Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Kemudahan layanan sejak mendaftar diri jadi peserta hingga mengakses layanan di fasilitas kesehatan. Manfaat tersebut salah satunya dirasakan oleh, Yuli Kurniawati, 43.
Warga Jamblangan, Purwobinangun, Pakem, Sleman ini selalu memanfaatkan BPJS Kesehatan untuk berobat. Selama mengakses layanan tersebut dia mengaku belum pernah mendapatkan pengalaman buruk seperti yang sering orang lain perbincangkan.
Advertisement
"Sangat bermanfaat dan selama ini dilayani dengan baik, bahkan layanan peserta JKN makin dipermudah dan tidak perlu membawa berkas banyak-banyak," katanya.
Salah satu bukti, Yuli mendapatkan pengalaman dan dilayani dengan baik, adalah saat anaknya harus menjalani operasi usus buntu, beberapa hari terakhir. Aisha Khanasa Nafeeza, 3, putri kesayangan dari Yuli terpaksa harus menjalani operasi usus buntu di RS Panti Nugroho setelah ada peradangan.
"Dan, langsung ada tindakan. Kemarin, awalnya saya pikir akan ribet ngurus rujukan ke sana dan kesini. Ternyata, bisa langsung dilayani hanya cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), tidak perlu membawa fotokopi berkas apapun. Sekarang layanan yang diberikan BPJS Kesehatan sangat mudah, cepat dan setara," sambungnya saat ditemui Jumat (15/9/2023).
Yuli dan keluarga sendiri telah menjadi peserta JKN dengan segmen peserta mandiri sejak beberapa waktu lalu. Salah satu alasan Yuli memilih menjadi peserta JKN adalah karena keinginan untuk mendapatkan kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan. Ternyata, pelayanan yang dia dapat sama dengan pasien reguler meski menggunakan fasilitas jaminan dari BPJS Kesehatan.
"Pelayanan bagus, seperti pasien reguler saja, semua dokter ramah, perawat bahkan sampai satpam pun semuanya ramah. Di rumah sakit juga tidak ada perbedaan layanan yang diberikan. Saya dan keluarga besar sudah akrab dengan layanan BPJS Kesehatan. Pengalaman memanfaatkan BPJS Kesehatan pernah dirasakan oleh saya dan keluarga besar, di mana mereka mendapatkan layanan kesehatan tanpa ada iur biaya. Semuanya dilayani dengan baik, mudah dan cepat," kata Yuli.
Lebih lanjut Yuli mengatakan, memilih BPJS Kesehatan sebagai asuransi kesehatannya bersama keluarga karena paling ramah di kantong. Dengan iuran yang terjangkau, layanan kesehatan bisa diakses dan benar-benar gratis tidak ada tambahan biaya apapun. Saat ini layanan makin dipermudah dengan adanya Aplikasi Mobile JKN. Semua cukup dalam satu genggaman.
“Kalau dulu sebelum menggunakan Aplikasi Mobile JKN, saya merasakan khawatir membayangkan antrean yang akan saya alami setiap ingin berobat. Namun, kini setelah mendaftar menggunakan Aplikasi Mobile JKN, saya dapat mengestimasi waktu kapan saya akan datang ke faskes,” ucap Yuli.
Tidak hanya itu, Yuli pun merasakan kemudahan untuk dapat berkomunikasi dengan dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat peserta terdaftar melalui menu konsultasi pada Aplikasi Mobile JKN terutama bagi peserta yang jarang memanfaatkan Program JKN serta memberikan kesempatan peserta untuk memberikan penilaian dan umpan balik kepada dokter setelah melakukan kontak secara online.
Ia pun juga sangat berharap agar Program JKN abadi, menurutnya hal tersebut sama dengan sakit. Sakit tidak akan pernah hilang dari muka bumi. Jadi agar kesulitan berobat tidak menjadi penyakit tambahan bagi masyarakat, saya berharap Program JKN selalu dapat diandalkan. Karena rasa tenang akan didapatkan dan yang pasti jaminan kesehatan jika sakit sudah tersedia.
“Semoga Program JKN ini abadi, kami harap pemerintah selalu menjaga program ini dan masyarakat tidak hanya menuntut hak nya saja, tetapi juga memiliki kewajiban untuk menjaganya, misalnya dengan cara mengikuti prosedur pendaftaran yang berlaku dan membayar iuran tepat waktu,” katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement