Advertisement
Penerimaan Sampah TPA Piyungan Jadi 350 Ton Per hari, Jatah Kota Jogja Tetap Paling Banyak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kapasitas penerimaan sampah TPA Piyungan dinaikkan dari 180 ton per hari menjadi 350 ton per hari. Peningkatan kapasitas penerimaan sampah TPA Piyungan ini dilakukan karena zona transisi I sudah mulai bisa digunakan.
Operasional penerimaan sampah 350 ton per hari di TPA Piyungan dimulai pada Kamis (7/9/2023) lalu. Dalam pembagian jatah penerimaan sampah ke TPA Piyungan, Kota Jogja paling banyak mendapat volumenya.
Advertisement
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY mencatat Kota Jogja mendapat jatah 130 ton perhari. Sedangkan Bantul dan Sleman mendapat sisanya dengan jumlah hampir sama. “Sudah kami sampaikan dan koordinasikan dengan pemkot dan pemkab terkait, termasuk pembagian jadwal pembuangan sampahnya,” kata Kepala DLHK DIY, Kuncoro Cahyo Aji, Selasa (12/9/2023).
Kuncoro merinci jadwal pembuangan disusun agar tidak tabrakan antar-kabupaten/kota. “Untuk Bantul, pagi hari pukul 08.00 WIB-09.00 WIB, sedangkan Jogja pukul 10.00 WIB-11.00 WIB, terakhir Sleman siang hari pukul 12.00 WIB-13.00 WIB,” ucap Kuncoro.
BACA JUGA: Pemkab Sleman Cari Lokasi untuk TPST di Wilayah Tengah
Meskipun menambah volume penerimaan sampah, jelas Kuncoro, TPA Piyungan tetap memberlakukan pembatasan. “Pembatasan masih dilakukan tidak bisa seperti dulu yang bebas mengirim sampah, sekarang dijadwal dan dibatasi volumenya,” ungkapnya.
Penerapan volume sampah 350 ton per hari di TPA Piyungan, lanjut Kuncoro, akan diberlakukan hingga akhir Oktober. “Rencananya sampai minggu terakhir Oktober, tetapi dalam implementasinya bisa saja dikurangi atau ditambah, nanti akan terus dilihat,” tuturnya.
Penambahan atau penurunan volume sampah yang diterima TPA Piyungan, sambung Kuncoro, memungkinkan dilakukan karena setiap tiga hari sekali dilakukan evaluasi. “Sistemnya masih sama yaitu tiga hari operasi, satu hari tutup untuk evaluasi. Hasil evaluasi ini yang akan jadi acuan akan mempertahankan 350 ton perhari, menambahnya, atau menguranginya,” paparnya.
Sedangkan pembangunan zona transisi II, TPA Piyungan terus dikerjakan di mana masih dilakukan pembangunan jalan, dermaga, sampai cekungan penampungan sampah. “Targetnya akhir Oktober sampai November rampung, karena yang mengerjakan ini Dinas Pekerjaan Umum nanti kami koordinasikan perkembangannya,” ujarnya.
DLHK DIY, menurut Kuncoro, juga tengah menyiapkan program desentralisasi pengelolaan sampah agar tidak ada ketergantungan dengan TPA Piyungan. “Desentralisasi terus kami lakukan, terutama dengan mengandalkan TPS3R di tiap kabupaten/kota, mengingat 2024 natni TPA Piyungan juga akn dibangunlagi sehingga agar tidak ada masalah seperti sekarang,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement