Advertisement

Pemkab Sleman Cari Lokasi untuk TPST di Wilayah Tengah

Jumali
Kamis, 31 Agustus 2023 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pemkab Sleman Cari Lokasi untuk TPST di Wilayah Tengah Seorang pemulung tengah memilah sampah di salah satu TPST di Jogja - Dok/Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman memastikan akan membangun tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di wilayahnya.

Dua lokasi TPST saat ini sudah ditetapkan, yakni TPST Tamanmartani dan TPST Denokan, Sendangsari, Minggir. Sedangkan satu tempat lagi sedang dicari oleh Pemkab Sleman.

Advertisement

"Untuk wilayah tengah kami sedang mencari lokasinya. Yang jelas untuk wilayah tengah pasti ada [TPST], biar nantinya bisa melayani kebutuhan untuk sampah dengan lebih baik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristyani, Kamis (31/8/2023).

Epiphana sendiri enggan mengungkapkan terkait kemungkinan lokasi untuk TPST wilayah tengah. Sebab, sampai saat ini rencana tersebut masih terus digodok.

"Untuk lokasi pas, baru kami bicarakan dengan berbagai pihak," lajutnya.

Baca juga: Heboh Kabut Selimuti Kawasan Sleman Pagi Ini, Ini Penjelasan BMKG

Sementara terkait dengan keberadaan TPST untuk wilayah barat yakni di Denokan, Sendangsari, Minggir, Epiphana menyatakan jika saat ini pihaknya memiliki anggaran senilai Rp10 miliar untuk pembangunannya. Anggaran tersebut bisa saja bertambah, jika pengajuan tambahan di APBD Perubahan 2023 disetujui.

"Untuk pembangunannya [TPST Minggir] tidak melibatkan swasta. Namun, soal pengelolaannya kami juga belum tahu apakah nantinya akan melibatkan swasta," papar Epiphana.

Terpisah, Bupati Sleman Kustini menyebut Pemkab tengah mencari lokasi tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) baru. Berbeda dengan yang di TPST Tamanmartani, sampah yang akan dikirim ke TPSS yang baru nantinya akan diolah.

"Kita akan menyiapkan TPSS baru serta akan kita olah sampahnya," katanya.

Selain itu, saat ini Pemkab Sleman terus mendorong gerakan pilah sampah dari rumah tangga. Sebab, gerakan ini dinilai memberi dampak signifikan terhadap volume sampah di Sleman.

Hingga akhir Juni, kata Kustini, volume sampah harian Sleman turun dari 300 ton perhari [yang dibuang di TPA Piyungan] menjadi 254 ton perhari.

"Dan saya yakin sekarang lebih turun lagi. Ini berarti sudah banyak yang melakukan (pilah sampah) dan mulai efektif," ungkap Kustini.

Gerakan pilah sampah dari RT gencar disosialisasikan sejak adanya wacana penutupan TPA Piyungan sejak bulan Februari lalu. Selain diterbitkan sebagai Surat Edaran (SE) Bupati Sleman, gerakan pilah sampah ini juga disosialisasikan hingga tingkat bawah untuk mengurangi produksi sampah.

Dengan ditutupnya TPA Piyungan hingga 5 September mendatang akibat kelebihan kapasitas, Pemkab Sleman telah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan membuat TPSS di Tamanmartani.

Selain itu, pemerintah juga memasifkan gerakan pilah sampah dari rumah tangga dengan melibatkan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama di masyarakat.

"Edukasi terus kita lakukan salah satunya dengan mengurangi sampah. Setelah itu kita tekankan agar sampah itu dipilah agar lebih mudah diolah. Sehingga sampah yang tidak bisa diolah yang dibawa ke tempat penampungan sementara itu bisa berkurang cukup banyak," jelas Kustini.

Bentuk Satgas

Kustini juga tidak menampik bahwa dalam waktu dekat adanya kemungkinan pemerintah membentuk satuan tugas (Satgas) guna penanganan masalah sampah di Sleman. Meskipun begitu, pihaknya juga akan tetap mendorong penanganan sampah bisa dapat diselesaikan di tingkat Kalurahan.

"Rencana [membentuk satgas penanganan sampah] itu ada. Karena kita juga belajar dari keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 dengan dibentuknya satgas," terang Kustini.

"Namun kita juga dorong kalurahan untuk membantu mengolah sampah lewat bumkal (badan usaha kalurahan) seperti di Pandowoharjo dan Sinduadi. Ke depan kita akan menjajaki kerja sama dengan swasta untuk mengelola sampah," ucap Kustini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

World Water Forum 2024, Presiden WWC: Saatnya Jadi Pendekar Air

News
| Senin, 20 Mei 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement