Advertisement
Kemarau Masih Panjang, Anggaran Dropping Air di Kapanewon Makin Menipis
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Penyaluran air bersih ke masyarakat hingga sekarang terus dilakukan. Namun demikian, anggaran di kapanewon mulai menipis karena dropping sudah dilakukan sejak Juni 2023. Sementara musim kemarau masih berlangsung dan diprediksi sampai awal 2024
Anggaran droping yang makin menipis terlihat di Kapanewon Tepus. Total hingga sekarang sudah menyalurkan air bersih ke masyarakat sebanyak 340 tangki.
Advertisement
Kepala Jawatan Sosial, Kapanewon Tepus, Joko Santoso mengatakan, wilayahnya masuk daerah rawan kekeringan saat kemarau. Oleh karenanya, setiap tahun mengalokasikan anggaran dropping air untuk membantu warga.
Di tahun ini, kapanewon menyediakan anggaran sebesar Rp76,5 juta. Jumlah tersebut untuk membantu masyarakat sebanyak 450 tangki.
Meski demikian, ia mengakui penyaluran yang dilaksanakan kapanewon hanya menyasar Kalurahan Tepus, Purwodadi dan Sidoharjo. Adapun untuk Kalurahan Giripanggung dan Sumberwungu, penyaluran dimintakan bantuan ke BPBD Gunungkidul.
“Dropping sudah kami lakukan sejak Juni dan hingga sekarang masih berlangsung,” kata Joko, Kamis (14/9/2023).
Dia menjelaskan, hingga pertengahan September, penyaluran air bersih sudah mencapai 340 tangki. Hal ini berarti anggaran droping yang dimiliki semakin menipis karena sudah dipergunakan untuk operasional selama dropping.
“Tinggal sekitar 110 tangki dan diakhir Oktober sudah habis,” katanya.
Joko mengungkapkan, apabila dana dropping yang dimiliki habis, maka penyaluran air bersih akan mengajukan bantuan ke BPBD Gunungkidul. “Kami sudah tidak memiliki anggaran lagi. Jika habis, maka minta bantuan ke BPBD,” ungkap dia.
Kepala Jawatan Sosial, Kapanewon Girisubo, Paelan mengatakan, hingga pertengahan September sudah menyalurkan air bersih ke masyarakat sebanyak 210 tangki. Ia mengakui, untuk kuota memiliki alokasi sebanyak 510 tangki yang akan disalurkan di tahun ini.
“Jadi stoknya masih ada,” kata Paelan.
Meski demikian, ia mengungkapkan tidak seluruh kalurahan dicover oleh kapanewon. Pasalnya, Kapanewon Girisubo hanya menangani masalah kekeringan di Kalurahan Songbanyu, Jerukwudel, Tileng dan Pucung.
“Untuk Balong, Jepitu, Karangawen dan Nglindur, kami mintakan bantuan ke BPBD Gunungkidul,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, untuk dropping tidak hanya dilakukan BPBD, namun ada sebelas kapanewon yang juga memberikan bantuan ke masyarakat. “Untuk BPBD sudah menyalurkan 230 tangki. Kalau ditotal antara kapanewon dan BPBD, maka yang disalurkan masyarakat di kemarau tahun ini sudah mencapai sekitar 2.000 tangki,” katanya.
Sumadi mengakui, anggaran dropping di BPBD masih mencukupi karena ditahun ini menargetkan bantuan sebanyak 1.000 tangki. “Stok masih aman dan kalau habis, kami bisa menambahkan anggaran dengan mengakses alokasi Belanja Tak Terduga milik pemkab,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Desain Besar Otonomi Daerah Perlu Atur Soal Evaluasi Pemda
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Rute Lengkap Trans Jogja, Transportasi Murah untuk Keliling ke Sejumlah Tempat Wisata
- Remisi Natal 2024, Tiga Napi di Lapas Cebongan Sleman Langsung Bebas
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini 26 Desember 2024: Siang Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 26 Desember 2024, Yasonna Laoly Dicegah KPK, Lonjakan Wisatawan, Kecelakaan Pesawat
- Puluhan Gedung Sekolah di Bantul Butuh Perbaikan, Rata-rata Kerusakan Atap Bangunan
Advertisement
Advertisement