Advertisement

DIY Kemarau Basah, Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi

Lugas Subarkah
Selasa, 12 Agustus 2025 - 21:27 WIB
Sunartono
DIY Kemarau Basah, Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi Ilustrasi cuaca buruk. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—DIY tahun ini mengalami musim kemarau basah yang pendek dan akan segera memasuki masa peralihan di mana hujan dan bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi. Pemangku kebijakan dan masyarakat tetap diharapkan mewaspadai potensi tersebut.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, R. Tito Asung Kumoro Wicaksono, menjelaskan puncak musim kemarau terjadi pada bulan Juli lalu. “Kemarau tahun 2025 termasuk kemarau pendek. Transisi musim kemarau ke musing penghujan ada di September akhir atau Oktober awal,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Jadwal Lengkap Piala Kemerdekaan 2025 hingga 18 Agustus

Kesiapsiagaan pada masa peralihan atau pancaroba yang akan berlangsung selama satu sampai tiga minggu perlu diwaspadai potensi adanya angin kencang dan hujan es. BPBD DIY mengupayakan antisipasi potensi bencana selama kemarau basah dan menghadapi masa peralihan ini.

“Di antaranya penyediaan geobag atau karung yang diisi pasir untuk penanganan sementara tanah longsor yang sifatnya kecil; sosialisasi kepada masyarakat bersama FPRB [Forum Kesiapsiagaan Risiko Bencana] dan Kaltana [Kalurahan Tangguh Bencana] dengan narasumber dari BMKG Klimatologi terkait kemarau basah,” katanya.

Adapun upaya fisik, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY mempunyai logistik bronjong kawat sebagai penanganan sementara tanah longsor. “Untuk bronjong kawat, posisi BPBD stok habis terdistribusi saat siaga darurat bencana hidometeorologi yang lalu,” katanya.

Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus memberikan dukungan untuk mitigasi bencana termasuk dalam musim kemarau basah ini. Ia mencontohkan saluran drainase air hujan sudah harus dipelihara dengan mengeruk sedimen di dalam saluran oleh OPD terkait sesuai kewenangannya.

“Sehingga saat pancaroba nanti dan memasuki musim penghujan, jalan air hujan atau drainase sudah siap menampung dan mengalirkan limpasan air hujan yang masuk ke dalam saluran air hujan. Air hujan tidak menggenang di badan jalan,” kata dia.

BACA JUGA: Kraton Jogja Beri Serat Kekancingan PT KAI untuk Operasional Stasiun

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga perlu memotong sebagian dahan dan ranting pohon-pohon agar ketika terjadi hujan dan angin kencang tidak membahayakan lingkungan sekitarnya. “BPBD DIY menyediakan terpal bila mana terjadi hujan es yang mengakibatkan genteng atau asbes gelombang yang dipakai sebagai atap rumah masyarakat bocor,” ungkapnya.

Sarana komunikasi via Pusdalops BPBD DIY dipersiapkan untuk meninerima laporan kejadian dan saat wilayah kabupaten/kota menginginkan bantuan. “Maka Tim Reaksi Cepat BPBD DIY siap membantu, baik melakukan assesment, kaji cepat maupun dalam bentuk penanganan atas suatu kejadian,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Perangko Edisi Para Pendiri Bangsa Dicetak Terbatas

Perangko Edisi Para Pendiri Bangsa Dicetak Terbatas

News
| Selasa, 12 Agustus 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement