Advertisement
4 Desa Wisata di DIY Ini Menerima Dana DPUP Kemenparekraf

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menyerahkan Bantuan Dana Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) untuk empat desa wisata di wilayah DIY.
Keempatnya meliputi Desa Wisata Rejowinangun Kota Jogja, Desa Wisata Tepus Kabupaten Gunungkidul, Desa Wisata Sambi Kabupaten Sleman, Desa Wisata Tinalah Kabupaten Kulonprogo. Selain itu, keempat desa wisata ini juga dibekali dengan pemahaman tentang literasi keuangan.
Advertisement
Kegiatan ini merupakan bagian dari Dukungan Pengembangan Usaha Parekraf (DPUP) yang merupakan program tindak lanjut Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 dan 2022. Bantuan yang diberikan berupa uang untuk pembelian peralatan pendukung produksi.
BACA JUGA: Kemenparekraf Salurkan Bantuan Pengembangan bagi 18 Desa Wisata di 11 Provinsi
"Pemberian bantuan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk menjadikan desa wisata lebih tangguh ke depan dengan daya tarik wisata yang lebih beragam dan kemampuan membangun produk ekonomi kreatif unggulan," kata Menparekraf Sandiaga Uno melalui rilisnya, Kamis (21/9/2023).
Ia juga mendorong agar bantuan baik dana dan juga pendampingan dalam literasi keuangan ini bisa difokuskan kepada peningkatan SDM, peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, peningkatan destinasi wisata sehingga kunjungan wisatawan itu lebih berkualitas dan lebih berkelanjutan.
Empat desa wisata yang menerima bantuan dan dukungan masing-masing mendapatkan bantuan dukungan berupa uang dengan nilai mencapai Rp 120 juta. Sandiaga berharap bantuan dan dukungan tersebut dapat dimaksimalkan untuk kepentingan untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif salah satunya adalah pengembangan sumber daya manusia.
“Selain itu juga peningkatan produk-produk ekonomi kreatif, peningkatan destinasi sehigga kunjungan wisatawan lebih berkualitas dan berkelanjutan,” ungkap Sandiaga.
Deputi Bidang Industri dan Investasi, Rizki Handayani menjelaskan Desa Wisata memiliki potensi yang kuat untuk tumbuh mandiri dan tangguh, di mana setiap desa wisata memiliki kelebihan dan keunggulan yang unik sehingga bisa menjadi value added bagi desa wisata tersebut.
“Di Desa Wisata Rejowinangun contohnya desa wisata ini memiliki konsep agrowisata sehingga bisa dilihat berbagai jenis sayuran tidak hanya dikonsumsi sendiri atau dijual, melainkan menjadi hiasan pekarangan rumah di desa ini," katanya.
Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana menambahkan harapan dari Kemenparekraf melalui program peningkatan literasi keuangan bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ini agar pelaku usaha dapat merencanakan dan mencatat keuangan usaha dengan lebih baik sehingga usahanya siap untuk dipertemukan dan mendapatkan permodalan dari lembaga keuangan baik perbankan atau non perbankan.
“Dalam program Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf juga memberikan peningkatan kapasitas usaha di desa wisata dalam hal literasi keuangan sehingga UMKM kita dapat naik kelas dengan meraih pembiayaan baik dari perbankan ataupun non perbankan,” ujar Hayun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
Advertisement