Advertisement
IPDN Bahas Strategi Percepatan Pembangunan Desa Menuju Desa Mandiri Berkelanjutan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menyebut perlunya komitmen dalam mendukung percepatan pembangunan desa menuju Desa Mandiri Berkelanjutan.
Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk menjawab tantangan pasca revisi Undang-Undang Desa yang baru. Selain itu, sinergitas pembangunan berbasis kearifan lokal menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
Advertisement
Hal ini dibahas dalam Seminar Nasional yang digelar oleh peserta Studi Strategis Dalam Negeri Program Doktoral IPDN angkatan XIII, Jumat (24/1/2025), bertempat di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Jogja. Acara ini juga dilengkapi dengan kunjungan ke salah satu desa wisata di wilayah tersebut.
Ketua Delegasi dan Direktur Sekolah Pascasarjana IPDN, Prof. Muh. Ilham membuka seminar dengan sambutan pengantar yang menyoroti pentingnya inovasi pembangunan desa dalam menjawab dinamika global. Seminar ini dihadiri sejumlah narasumber kompeten yang memberikan berbagai perspektif strategis dalam upaya mempercepat pembangunan desa.
BACA JUGA: Inpres Penghematan Anggaran Prabowo, Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Rp200 Miliar
Salah satu poin menarik disampaikan oleh Guru Besar IPDN, Prof. Mansyur Achmad yang menyoroti perubahan signifikan dalam revisi UU Desa. Ia menjelaskan bahwa perubahan ini membawa tantangan baru, khususnya terkait pengelolaan dana konservasi dan masa jabatan kepala desa.
“Adanya perubahan di revisi UU Desa ini yang terpenting adalah bagaimana desa mampu memaksimalkan potensi lokalnya untuk mencapai keberlanjutan. Pengelolaan dana konservasi, misalnya, harus dilakukan secara strategis untuk mendukung pembangunan desa yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” ungkap Prof. Mansyur.
Ia juga menekankan pentingnya dua aspek utama dalam pengelolaan potensi desa yakni extraktif capability dan distribusi capability.
“Extraktif capability berarti menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di desa. Tapi tidak berhenti di sana. Distribusi capability juga penting, yaitu memastikan hasil sumber daya alam tersebut dapat didistribusikan secara merata agar masyarakat desa merasakan manfaatnya secara langsung,” katanya.
Ketua angkatan Studi Strategis Dalam Negeri Program Doktoral IPDN angkatan XIII sekaligus Ketua Panitia, Kolonel Marinir Isna Muhsin Abdilah menyebutkan bahwa percepatan pembangunan desa merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo dalam mendukung kemajuan desa-desa di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya seminar ini, kami berharap dapat merumuskan rekomendasi strategis yang bermanfaat bagi pemerintah maupun lembaga terkait, termasuk IPDN sendiri. Tujuannya jelas, untuk mendukung kemajuan desa-desa di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Isna juga berharap seminar ini dapat memberikan wawasan penting bagi para peserta dalam upaya membangun Desa Mandiri Berkelanjutan. Seminar ini diikuti puluhan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk TNI, Polri, IPDN, Kemendagri, dan lembaga lainnya.
“IPDN sebagai lembaga pendidikan tinggi pemerintahan berkomitmen mencetak kader-kader terbaik bangsa yang tidak hanya mampu bersaing di era globalisasi tetapi juga mendukung visi Indonesia Emas 2045,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Merek-Merek Air Minum dalam Kemasan Ini Termahal di Dunia, Ada yang sampai Rp1 Miliar
Advertisement
Mengenal Fenomena Set Jetting dalam Berwisata, Ini Rekomendasi Lokasinya di Beberapa Kota
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Samsat Keliling di Jogja Jumat 24 Januari 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Jumat 24 Januari 2025
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara Jumat 24 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu dan YIA
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 24 Januari 2025 di Balai Desa Siraman Wonosari
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 24 Januari 2025: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement