Advertisement
92 Orang Meninggal karena Kecelakaan di Bantul, Polisi: Kebanyakan karena Kelalaian Pengendara

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sepanjang Januari-Agustus 2023, Polres Bantul mencatat ada 1.350 kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah Bumi Projotamansari. Penyebab kecelakaan pun beragam, antara lain karena kelalaian pengendara.
“[Penyebab kecelakaan] Didominasi oleh kelalaian dari pengendara itu sendiri, baik kurang bijaknya etika berkendara maupun kurang konsentrasinya pengemudi,” kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana melalui telepon, Kamis (21/9/2023).
Advertisement
Menurut dia, dari 1.350 kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut, sebanyak 92 orang meninggal dunia; 1.554 orang luka ringan; dan tidak ada korban luka berat. Dari jumlah kecelakaan tersebut pun diperkirakan total kerugian mencapai sekitar Rp490 juta.
Menurut Jeffry kecelakaan tersebut mayoritas terjadi di Jalan Parangtritis, Blok O dan Ring Road Selatan. Sehingga, dari catatan Polres Bantul ketiga jalan tersebut menjadi jalan rawan kecelakaan yang menjadi prioritas operasi lalu lintas.
“Untuk data kami dan yang biasa menjadi prioritas wilayah operasi itu rawan lakalantas dan rawan pelanggaran yaitu jalan Paris, Blok O dan Ring Road Selatan. Namun, bukan berarti wilayah lain tidak rawan, karena lakalantas bisa terjadi di mana saja,” katanya.
BACA JUGA: Ini Penyebab Jalan Imogiri Barat Rawan Kecelakaan
Sementara menurutnya beberapa jalan lain yang berpotensi rawan kecelakan karena menjadi jalan alternatif bagi wisatawan yang akan berkunjung ke daerah wisata, antara lain Jalan Imogiri Barat dan Jalan Bantul. Karena itu menurutnya, kedua jalan tersebut sesekali ramai lancar.
Pada jalan alternatif tersebut pun Jeffry mengaku masih ditemukan pengendara yang tidak menggunakan kelengkapan berkendara sesuai standar. “Memang benar masih ditemukan pengendara yang melanggar, terutama kurang pedulinya akan keselamatan pengendara itu sendiri maupun pengendara lain, baik tidak menggunakan helm, tidak bijak atur kecepatan hingga tidak standarnya kendaraan bermotor itu sendiri,” katanya.
Karena itu, dia mengimbau agar pengendara tetap menggunakan alat kelengkapan berkendara sesuai standar dan mematuhi lalu lintas untuk memastikan keamanan pengendara. “Kami harap meskipun sudah berakhirnya Operasi Zebra Progo bukan berarti masyarakat boleh melanggar, melainkan masyarakat lebih peduli dan selalu ingat akan kelengkapan demi keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara,” katanya.
Dia pun menekankan kejadian kecelakaan lalu lintas dapat terjadi kapan pun, sehingga dia berharap pengendara selalu peduli terhadap keselamatan berkendara. “Lakalantas adalah musibah yang bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, tidak melihat jauh dekat atau siang malam. Jadi kami juga berharap masyarakat lebih peduli akan keselamatan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement
Advertisement