Advertisement

92 Orang Meninggal karena Kecelakaan di Bantul, Polisi: Kebanyakan karena Kelalaian Pengendara

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 21 September 2023 - 17:17 WIB
Arief Junianto
92 Orang Meninggal karena Kecelakaan di Bantul, Polisi: Kebanyakan karena Kelalaian Pengendara Kecelakaan /Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sepanjang Januari-Agustus 2023, Polres Bantul mencatat ada 1.350 kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah Bumi Projotamansari. Penyebab kecelakaan pun beragam, antara lain karena kelalaian pengendara. 

“[Penyebab kecelakaan] Didominasi oleh kelalaian dari pengendara itu sendiri, baik kurang bijaknya etika berkendara maupun kurang konsentrasinya pengemudi,” kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana melalui telepon, Kamis (21/9/2023). 

Advertisement

Menurut dia, dari 1.350 kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut, sebanyak 92 orang meninggal dunia; 1.554 orang luka ringan; dan tidak ada korban luka berat. Dari jumlah kecelakaan tersebut pun diperkirakan total kerugian mencapai sekitar Rp490 juta. 

Menurut Jeffry kecelakaan tersebut mayoritas terjadi di Jalan Parangtritis, Blok O dan Ring Road Selatan. Sehingga, dari catatan Polres Bantul ketiga jalan tersebut menjadi jalan rawan kecelakaan yang menjadi prioritas operasi lalu lintas. 

“Untuk data kami dan yang biasa menjadi prioritas wilayah operasi itu rawan lakalantas dan rawan pelanggaran yaitu jalan Paris, Blok O dan Ring Road Selatan. Namun, bukan berarti wilayah lain tidak rawan, karena lakalantas bisa terjadi di mana saja,” katanya.

BACA JUGA: Ini Penyebab Jalan Imogiri Barat Rawan Kecelakaan

Sementara menurutnya beberapa jalan lain yang berpotensi rawan kecelakan karena menjadi jalan alternatif bagi wisatawan yang akan berkunjung ke daerah wisata, antara lain Jalan Imogiri Barat dan Jalan Bantul. Karena itu menurutnya, kedua jalan tersebut sesekali ramai lancar. 

Pada jalan alternatif tersebut pun Jeffry mengaku masih ditemukan pengendara yang tidak menggunakan kelengkapan berkendara sesuai standar.  “Memang benar masih ditemukan pengendara yang melanggar, terutama kurang pedulinya akan keselamatan pengendara itu sendiri maupun pengendara lain, baik tidak menggunakan helm, tidak bijak atur kecepatan hingga tidak standarnya kendaraan bermotor itu sendiri,” katanya. 

Karena itu, dia mengimbau agar pengendara tetap menggunakan alat kelengkapan berkendara sesuai standar dan mematuhi lalu lintas untuk memastikan keamanan pengendara.  “Kami harap meskipun sudah berakhirnya Operasi Zebra Progo bukan berarti masyarakat boleh melanggar, melainkan masyarakat lebih peduli dan selalu ingat akan kelengkapan demi keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara,” katanya. 

Dia pun menekankan kejadian kecelakaan lalu lintas dapat terjadi kapan pun, sehingga dia berharap pengendara selalu peduli terhadap keselamatan berkendara.  “Lakalantas adalah musibah yang bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, tidak melihat jauh dekat atau siang malam. Jadi kami juga berharap masyarakat lebih peduli akan keselamatan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Kasus DBD di Gunungkidul Mulai Menurun

Kasus DBD di Gunungkidul Mulai Menurun

Jogjapolitan | 34 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement