Advertisement

Bocah Meninggal Dunia Diduga Keracunan Makanan Balai Kalurahan, Begini Reaksi sang Ayah

David Kurniawan
Jum'at, 22 September 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Bocah Meninggal Dunia Diduga Keracunan Makanan Balai Kalurahan, Begini Reaksi sang Ayah Ilustrasi keracunan - JIBI

Advertisement

Hariangjogja.com, GUNUNGKIDUL—Keluarga NAA, 10, bocah warga Kalurahan Jerukwudel, mengaku ikhlas dan tidak akan memperpanjang dugaan keracunan massal yang terjadi pada Selasa (19/9/2023). Peristiwa ini dinilai sebagai bagian dari takdir.

“Jadi ini murni karena anak saya umurnya nyampai segitu,” kata ayah NAA, Beni All England saat ditemui wartawan di Balai Kalurahan Jerukwudel, Jumat (22/9/2023).

Advertisement

Meski demikian, dia tidak menampik, anaknya memakan makanan yang dibawa dari balai kalurahan. Setelah mengonsumsinya, pada Selasa malam, anaknya mengeluh sakit di bagian perut hingga Rabu (20/9/2023) dini hari.

“Sempat diolesi minyak herbal sebanyak tiga kali sehingga mendingan dan bisa tidur mulai jam 03.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB,” kata Beni.

Pada Rabu pagi, NAA sempat meminta gawai yang dimiliki untuk bermain. Namun tak berselang lama mengirimkan pesan WA ke Beni dan meminta maaf karena kasur terkena muntahan. “Muntah tiga kali dan habis itu perutnya menjadi keras. Padalah semalam masih biasa saja,” ungkapnya.

Setelah kejadian ini, NAA pun dibawa ke Puskesmas Girisubo untuk diperiksa. Namun, oleh tim medis diminta dirujuk ke rumah sakit. “Kami pilih ke Praci [Pracimantoro] yang lokasinya lebih dekat. Di tengah perjalanan sudah tidak mau mengobrol lagi, setelah sampai di rumah sakit dan diperiksa dinyatakan sudah meninggal dunia,” katanya.

BACA JUGA: Diduga Akibat Keracunan Massal, Seorang Anak di Girisubo Gunungkidul Meninggal Dunia

Meski sedih, Beni meminta informasi terkait dengan kabar makanan tidak disangkutpautkan dengan kematian anaknya. Ia mengakui, isterinya sempat bertanya ke dokter terkait dengan penyebab kematian dan dijawab kemungkinan karena usus buntu pecah. “Saya tidak mau memojokkan siapa pun. Kalau soal makanan dan lain-lain, saya tidak mau jadi permasalahan lebih lanjut,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Girisubo terus memantauan Kesehatan terhadap warga Kalurahan Jerukwudel yang mengalami gejala mirip keracunan makanan. Adapun kepastian penyebab kematian NAA,10, masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel yang telah diambil.

Kepala Puskesmas Girisubo, Pujianta mengatakan, total ada 20 warga yang mengalami gejala mirip keracunan seperti mual-mual, pusing, muntah hingga diare. Adapun rata-rata usia 30-40 tahun, namun ada satu korban berusia sepuluh tahun dan dinyatakan meninggal dunia.

Dia menjelaskan, dari hasil pemantauan terkini untuk belasan korban kondisinya telah membaik. Pasca adanya kasus kematian, juga sudah memeriksa ke lapangan dan mendapati ada delapan warga yang membutuhkan pengobatan rawat jalan. “Terus dipantau dan kondisinya sudah membaik dikarenakan gejalanya termasuk ringan,” kata Puji.

Meski demikian, untuk kasus kematian terhadap NAA, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Guna kepastian sudah mengambil sampel dari sisa masakan untuk dicek di laboratorium Kesehatan. “Untuk hasil, paling lama bisa mencapai 12 hari. Yang jelas, dari tes ini akan diketahui pasti penyebab pasti kematian korban,” ujar Puji.

Panewu Girisubo, Slamet Winarno mengatakan, dugaan keracunan massal ini bermula adanya acara di Balai Kalurahan Jerukwudel, Selasa (19/9/2023). Peserta yang datang diberikan nasi. Sore harinya, korban berinisial NAA,10 mengkonsumsi makanan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement