Advertisement
Jaga Sapta Pesona, Pengelola Pariwisata Diminta Maksimalkan Kelola Sampah Wisata

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, menginstruksikan kepada semua pengelola pariwisata setempat untuk memaksimalkan pengelolaan sampah wisata agar slogan pariwisata Sapta Pesona selalu terjaga.
"Penyelenggara pariwisata kami instruksikan karena pariwisata kan punya slogan atau moto Sapta Pesona, jadi bagaimana bersih, indah itu menjadi harus dipenuhi dalam setiap penyelenggara pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Jumat (22/9/2023)
Advertisement
Menurut dia, dalam masa darurat pengelolaan sampah sekarang ini, baik pelaku wisata, pengelola destinasi yang dikembangkan pemerintah maupun kelompok masyarakat harus selalu mengelola sampah untuk menciptakan dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Oleh karenanya setiap penyelenggara pariwisata baik dilakukan oleh masyarakat, oleh swasta, oleh pemerintah semuanya kaidah-kaidah itu harus diupayakan maksimal," katanya.
BACA JUGA: PHRI Bantul Klaim Sampah Hotel-Resto Sudah Dikelola Mandiri
Dia mengatakan, sudah berdiskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul selaku instansi yang menangani sampah tentang bagaimana sampah wisata itu semaksimal mungkin bisa teratasi, termasuk pelibatan petugas kebersihan dalam memilah sampah.
"Caranya kami lebih banyak minta bantuan dari DLH, paling tidak kemarin sarannya dari DLH itu minimal diharapkan setiap pengelola destinasi itu sudah melakukan pilah sampah, jadi hanya sampah yang betul-betul harus dibuang ke TPA itu sampah yang harus dibuang," katanya.
Dia mengatakan, sampah jenis lainnya yang bisa dilakukan pemilahan agar dipilah untuk kemudian bisa diolah dengan menggandeng jejaring pengelola sampah menjadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomi.
"Dan ini sudah dilakukan di pantai selatan ada juga pemilahan sampah di dua titik di wilayah Parangkusumo dan dekat Pantai Samas sebagai bentuk antisipasi di masa darurat pengelolaan sampah ini," katanya.
Dia juga berharap, semua pihak terkait pariwisata termasuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul, juga instansi terkait bisa secara bersama sama menyelesaikan permasalahan sampah, agar tidak menjadi persoalan di kemudian hari.
"Jadi sampah ini problem besar, tidak mungkin kita bebankan ke DLH saja, kami yang punya objek wisata, Dinas Perdagangan punya pasar semua harus mendukung kegiatan itu, agar apa yang menjadi rekomendasi DLH diusahakan bisa dipenuhi, karena itu solusi setidaknya selama darurat ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
- Viral Video Kritik Layanan Uji Kir Bantul, Dishub Bantah dan Ungkap Fakta Lapangan
- Kenaikan Suhu Bumi Memperparah Kondisi Penderita Lupus
Advertisement