Advertisement

Promo November

Sejumlah Depo di Jogja Penuh, 40 Ton Sampah Tidak Terkelola

Triyo Handoko
Minggu, 24 September 2023 - 15:47 WIB
Ujang Hasanudin
Sejumlah Depo di Jogja Penuh, 40 Ton Sampah Tidak Terkelola Seorang warga sedang membuang sampah di depo sementara samping Stadion Mandala Krida, Umbulharjo, Jogja, Jumat (21/1/2022) - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Setelah TPA Piyungan membuka secara terbatas pengiriman sampah, ternyata jatah untuk Kota Jogja sebanyak 135 ton masih belum mencukupi. Sementara ini, sampah di Jogja masih ada sebanyak 40 ton yang disimpan di depo sampah dan menunggu giliran untuk dikirim ke TPA Piyungan.

Disimpannya sampah ke depo itu menyebabkan beberapa depo penuh. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jogja menjelaskan penuhnya beberapa depo ini masih bisa diatasi dengan pengiriman sampah ke TPA Piyungan yang dijadwalkan dengan baik.

Advertisement

Penuhnya depo salah satunya terjadi di Depo Pengok, dimana sampah yang ada makin mendekati jalan. “Kondisi ini akan kami atasi dengan rekayasa manajemen, terutama dengan memadatkan sampah yang ada sebelum dikirim ke TPA Piyungan,” jelas Kepala DLH Jogja Sugeng Darmanto, Sabtu (23/9/2023).

Sugeng menjelaskan kapasitas 135 ton untuk Jogja memang masih kurang, apalagi setelah TPA Banyuroto, Kulonprogo menghentikan penerimaan sampah dari wilayahnya. “Meskipun depo mulai menumpuk sampah, kami akan pastikan depo tetap menerima sampah dari warga dengan baik agar perilaku membuang sampah ke jalan berhenti,” tegasnya.

BACA JUGA: Volume Sampah Jogja Menurun Berkat Mbah Dirjo

Pengurangan sampah juga terus digiatkan DLH Jogja, jelas Sugeng, dengan makin gencarnya gerakan Mbah Dirjo. “Gerakan Mbah DIrjo makin banyak yang membuat biopori di rumah masing-masing, harapannya sampah terus turun. Kalau makin turun tentu tidak membebani TPA Piyungan,” terangnya.

Selain gerakan Mbah Dirjo, lanjut Sugeng, Pemkot Jogja juga sudah merencanakan pembangunan dua TPS3R. “Rencannya terus diupayakan, terbaru sepertinya sudah menyusun DED dari rencana tersebut, agar kapasitas pengelolaannya makin meningkat,” ungkapnya.

Pengelolaan sampah mandiri, menurut Sugeng, terus digencarkan sebagai upaya desentralisasi pengelolaan sampah. “Tentu ini mesti diimbangi dengan masyarakat juga, kesadaran mengelola sampah mandiri ini sudah muncul dan digerakan bank sampah di tiap wilayah juga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selesai Mencoblos untuk Pilkada Jakarta, Ini Harapan El Rumi

News
| Rabu, 27 November 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Merasakan Lumernya Cokelat dari Jogja

Wisata
| Senin, 25 November 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement