Advertisement
Pemda DIY Meningkatkan Partisipasi Pendidikan Menengah lewat Beasiswa

Advertisement
BANTUL—Pemda DIY terus mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan, terutama di tingkat SMA/SMK sederajat. Atas dasar itulah, sosialisasi beasiswa pendidikan terus digencarkan. Sosialisasi beasiswa berlangsung di sejumlah lokasi, salah satunya di Kalurahan Wijirejo, Pandak, Bantul, Rabu (27/9/2023).
Sosialisasi tersebut menyasar warga, tokoh masyarakat dan pemerintah kalurahan untuk memaksimalkan jangkauan beasiswa bagi warga yang membutuhkan.
Salah satu narasumber dalam sosialisasi ini adalah anggota Komisi D DPRD DIY, Umaruddin Masdar.
Advertisement
Dalam pemaparan materinya, dia menjelaskan sosialisasi ini menargetkan agar masyarakat mengetahui jika Pemda DIY hadir untuk memastikan keberlangsungan pendidikan, terutama di tingkat SMA/SMK sederajat.
“Ini bagian terpenting karena kami ingin generasi muda kita pendidikannya terjamin agar masa depan kita juga terjamin. Hal ini juga untuk menjaga citra Jogja sebagai Kota Pendidikan. Kita tidak ingin di Kota Pendidikan banyak anak yang tidak sekolah atau putus sekolah,” ujarnya, Rabu.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DIY itu mengungkapkan kuota yang diberikan di setiap mekanisme beasiswa oleh Pemda DIY selama ini selalu terpenuhi, bahkan dianggap kurang. “Selalu terpenuhi 100 persen, bahkan kurang-kurang. Itu karena Jogja masih daerah yang angka kemiskinannya masih tinggi,” katanya.
Adapun pada tahun ini, kuota beasiswa ini sudah terisi sekitar 50%. Dengan sosialisasi yang terus digencarkan, diperkirakan pada tahun ini kuota juga akan terpenuhi, sehingga akses masyarakat yang membutuhkan terhadap pendidikan semakin meluas.
Menurutnya, pendidikan merupakan motor penggerak pembangunan dan kemajuan di suatu daerah. Ia mengibaratkan di sepak bola, pendidikan posisinya adalah striker yang menentukan kemenangan suatu tim. Sehingga jika pendidikannya bagus, maka semakin maju pula daerahnya.
BACA JUGA: Kasus Kebakaran Bromo Diambil Alih Polda Jawa Timur
Untuk itu, dia mencontohkan negara maju, seperti Denmark yang merupakan negara dengan kualitas hidup terbaik. Di sana, pendidikan sangat difasilitasi negara dengan menggratiskan biaya pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Indonesia belum bisa melakukan hal yang sama karena tingkat kekayaan negaranya berbeda. Walau demikian, di Indonesia diamanahkan minimal 20% anggaran pemerintah harus dialokasikan untuk pendidikan. “Maka Pemda DIY menyediakan beasiswa pendidikan menengah,” katanya.
Jenis Beasiswa
Kepala Balai Pendidikan Menengah Bantul, Ismunardi, menuturkan beasiswa pendidikan menengah yang diberikan Pemda DIY yakni tiga jenis, yakni Kartu Cerdas yang menyasar peserta didik SMA/SMK yang kurang mampu, Jaminan Kelangsungan Pendidikan yang menyasar alumni SMA/SMK yang masih kurang dalam memenuhi biaya administrasi dan Beasiswa Retrieval yang menyasar anak putus sekolah.
Kartu Cerdas menargetkan jumlah sasaran sebanyak 14.500 dengan anggaran total Rp21,75 miliar, di mana masing-masing anak mendapat Rp1,5 juta per tahun. Kemudian pada Jaminan Kelangsungan Pendidikan menyasar 600 orang dnegan anggaran Rp2,4 miliar, masing-masing anak mendapat maksimal Rp4 juta.
Terakhir pada Beasiswa Retrieval menyasar 200 orang dengan total anggaran Rp600 juta, setiap anak mendapat Rp3 juta per tahun. “Ketiga beasiswa ini bertujuan menjamin keberlangsungan belajar bagi peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu dalam meningkatkan partisipasi pendidikan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

80 Persen Lebih Warga Gaza Mengungsi Sejak Serangan Israel 7 Oktober
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Dibuka saat Nataru, Tanpa Lewat Tanjakan Piyungan-Patuk
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Massa Aksi Ancam Copot Semua Baliho PSI di DIY
- Ratusan Mobil Angkutan Barang Terjaring Razia di Perbatasan Jogja
- Sempat Dianggap Hama, Bunga Amarilis Patuk Kini Jadi Primadona Wisatawan
- Tanggapi Video Ade Armando, DPRD DIY : Rendahkan dan Lukai Rakyat Jogja
Advertisement
Advertisement