Bertemu 1.000 Kyai dan Bu Nyai, Gus Imin Ungkapkan Peran Politik Ahlussunnah wal Jamaah
Advertisement
SLEMAN—Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar yang juga bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan menghadiri Silaturahim Kebangsaan 1.000 Kyai dan Bu Nyai di Ponpes Al Falahiyyah, Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.
Pada acara tersebut Gus Imin banyak membahas politik Ahlussunnah wal Jamaah dan makna perubahan yang diusungnya bersama Anies Baswedan.
Advertisement
Di hadapan para kiai dan nyai, Gus Imin mengawali sambutannya dengan cerita sejarah keterlibatan ulama dalam perjuangan kemerdekaan, pasca kemerdekaan, reformasi hingga pemerintahan saat ini. Koalisinya bersama Anies Baswedan kata Gus Imin disebut sebagai rangkaian perjuangan politik Ahlussunnah wal Jamaah.
"Saya dan PKB, bisa diibaratkan sebagai aliran yang mengalir. Aliran politik Ahlussunnah wal Jamaah yang mengalir," kata dia, Rabu (11/10/2023). "Dalam sejarah perjalanan politik aliran air Ahlussunnah wal Jamaah, mulai sebelum merdeka sudah memiliki konsep, doktrin, ajaran, nilai dan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah. Sehingga dapat beradaptasi menghadapi realitas bangsa Indonesia," tambahnya.
Keterlibatan ulama termasuk dari golongan NU dalam pemerintahan, salah satunya melahirkan pengakuan Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober. "Pengakuan sejarah nasional tidak boleh ditutup-tutupi lagi. Fakta harus dibuka bahwa ulama-ulama adalah pendiri dan pejuang kemerdekaan," kata dia.
BACA JUGA: Temu Juang Aktivis Jogja untuk AMIN
Mata air perjalanan politik Ahlussunnah wal Jamaah ini lanjut Gus Imin harus terus mengalir, tidak boleh berhenti. "Harus menjadi solusi dan pemecah masalah bangsa yang harus dihadapi di era manapun," ungkapnya.
Gus Imin juga sempat menyinggung pertemanannya dengan Anies Baswedan. Keduanya dulu satu almamater di Universitas Gadjah Mada. "Sama-sama penggerak mahasiswa, sama-sama pejuang demokrasi," lanjutnya.
Cita-cita perubahan yang diusung koalisi ini bukan lah hal yang baru bagi keduanya. "Cita-cita perubahan itu sejak zaman mahasiswa tahun 80-an sampai 90-an. Itu sama, perubahan," tuturnya.
"Pertemuan saya dengan Mas Anies ini adalah rindu lama yang tak terbendung akhirnya bertemu dua santri yang sama-sama ingin perubahan dan perbaikan," lugas Gus Imin.
Meski menjadi Cawapres, Gus Imin menegaskan koalisinya bersama Anies ialah dwitunggal. "Dwitunggal, dua menjadi satu, satu dalam kesatuan untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang berubah menjadi lebih baik," tandasnya.
Perubahan yang dimaksud Gus Imin merujuk ke perubahan pada seluruh aspek. Aspek-aspek yang selama ini mengalami stagnasi. "Kita harus berubah dalam segala hal cara kita berpikir, teori kerja politik dan pemerintahan, cara mengambil keputusan, berubah juga dalam cara-cara mengatasi dan memberi solusi keadaan," tegasnya.
Selain itu aspek yang paling pokok dalam perubahan kata Gus Imin ialah memasukan cita-cita keadilan di dalam setiap kebijakan. "Sumber daya alam Indonesia yang kaya raya, bumi, air dan seluruh yang ada didalamnya ini, nikel, batu bara, emas, tembaga, mangan semuanya itu sebetulnya kayanya minta ampun," ujarnya. "Tinggal satu saja, unsur satu kata yang belum masuk: keadilan," tandasnya.
Ketua DPW PKB DIY, Agus Sulistiyono mengucapkan banyak terima kasih kepada pada kiai dan ibu nyai yang memberi dukungan dan doa restunya kepada bakal pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
"Saya selaku Ketua DPW PKB DIY, mengucapkan terima kasih kepada para kiai dan Bu nyai atas kehadirannya dan doa restu dan dukunganya untuk pasangan AMIN," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement