Advertisement

Perempuan Asal Girimulyo Jadi Sasaran Pemerasan

Andreas Yuda Pramono
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 15:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Perempuan Asal Girimulyo Jadi Sasaran Pemerasan Polres Kulonprogo menggelar konferensi pers tindak pidana pemerasan disertai kekerasan di Mabes Polres Kulonprogo, Kamis (19/10/2023).(Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono)

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO–Dua warga asal Kapanewon Girimulyo, Kulonprogo berinisial T, 16, dan SASP, 18, menjadi korban pemerasan dengan kekerasan di Area Persawahan, Tempel, Pendoworejo, Girimulyo pada Sabtu (3/6/2023). 

Kanit Pidum Satreskrim Polres Kulonprogo, Iptu Rifa’I, mengatakan kejadian berawal ketika T dan SASP sedang berada di pinggir jalan umum area persawahan di Padukuhan Tempel pada tanggal (3/6/2023) pukul 21.45 WIB. 

Advertisement

Tiba-tiba datang pelaku dua orang laki-laki yaitu M dan AS. Peran M menjadi pengendara sementara AS yang membonceng dengan membawa parang menodong ke salah satu korban. 

“Pelaku lantas mendatangi korban dan menodongkan senjata tajam atau parang ke area leher,” kata Rifa’i ditemui di Polres Kulonprogo, Kamis (19/10/2023). 

Baca Juga: Sleman Jadi Daerah dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di DIY Tahun 2022

Rifa’i menambahkan setelah pelaku menodongkan parang, dua tas hitam, satu ponsel, dan satu motor korban dibawa pergi secara paksa dari tempat kejadian. Barang rampasan tersebut dijual dengan harga Rp4 juta. Kedua pelaku masing-masing mendapat Rp2 juta. 

“Untuk pelaku yang AS sudah tertangkap beberapa waktu yang lalu dan saat ini sudah menerima vonis, namun yang M baru tertangkap beberapa waktu yang lalu,” katanya. 

Lebih jauh Rifa’i menerangkan tim gabungan menemukan pelaku di wilayah Bener, Purworejo pada Rabu (20/9/2023) sekitar pukul 00.15 WIB. Selama ini, pelaku bersembungi di wilayah Magelang dan Purworejo. 

Atas tindakan yang dilakukan, pelaku disangkakan Pasal 365 Ayat (2) ke-1E dan ke-2E atau Pasal 368 KUHP tentang Pencurian Yang Didahului Disertai atau Diikuti Dengan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan Terhadap Orang atau Pemerasan Dengan Kekerasan. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. 

“Kami mengimbau kepada warga masyarakat Kulonprogo untuk berhati-hati apabila berada di lingkungan yang sepi dan untuk para pemuda-pemudi jangan melakukan kegiatan atau nongkrong di daerah yang sepi karena dengan hal tersebut bisa memancing niat dari para pelaku untuk melakukan tindak pidana seperti yang dimaksud dalam perkara,” ucapnya. 

Baca Juga: Kapolda Bilang Angka Kriminalitas di DIY Turun Lho

Sementara itu, Pelaku, M, mengaku pernah menggasak motor dua kali yaitu pertama di Kapanewon Kokap dan kedua di Girimulyo. 

“Yang pertama itu saya menukar motor dan satu lagi pakai cara mengancam atau menodong tapi itu teman saya. Saya yang mengendarai. Cari sasarannya muter-muter di daerah sepi,” kata M. 

M yang bekerja sebagai penjual cangkul mengaku memang berniat merampas barang dan kendaraan korban. Dalam menjalankan aksinya dia mencari korban yang lebih muda yang berada di tempat sepi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement