Advertisement

Menag Yaqut: Kerap Direkayasa, Kualitas Cek Kesehatan Jemaah Haji Perlu Diperbaiki

Lugas Subarkah
Senin, 23 Oktober 2023 - 19:07 WIB
Arief Junianto
Menag Yaqut: Kerap Direkayasa, Kualitas Cek Kesehatan Jemaah Haji Perlu Diperbaiki Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. - ANTARA/ Dok Humas Kemenag

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Layanan cek kesehatan bagi calon jemaah haji selama ini dianggap masih tidak efektif sehingga hasilnya tidak objektif. Maka pada pelaksanaan haji ke depan, sistem cek kesehatan ini perlu diperbaiki lagi.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan cek kesehatan calon jemaah haji selama ini dilaksanakan di puskesmas yang secara struktural berada di bawah bupati atau wali kota. Hal ini berpotensi menjadikan cek kesehatan hasilnya tidak objektif.

Advertisement

“Ketika satu jemaah dinyatakan tidak lolos cek kesehatan, kemudian dia mengadu ke kepala daerah karena mungkin dia saudaranya, lalu bupati atau wali kota telepon kepala puskesmasnya, ini si A tolong diloloskan, itu kepala puskesmasnya enggak berani tidak meloloskan,” ujarnya dalam Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023 di Universitas Muhammadiah Yogyakarta (UMY), Senin (23/10/2023).

Kepala puskesmas biasanya akan mengabulkan permintaan tersebut karena jika tidak konsekuensinya bisa dipindah ke wilayah pelosok oleh kepala daerahnya. “Nah ini tantangan yang harus diantisipasi, karena tidak mudah. ini urusannya soal electoral. Kalau Bupati atau Walikota tidak memenuhi permintaan jamaah, bisa kehilangan suara,” kata dia.

BACA JUGA: Cerita Jokowi Lobi Pangeran MBS Dapat Tambahan Kuota Haji Indonesia

Kemudian hal yang perlu diperbaiki lainnya yakni mekanisme cek kesehatan yang selama ini baru dilakukan setelah calon jamaah haji melunasi pembayaran. “Maka menjadi terlalu berisiko bagi Kementerian Kesehatan untuk mencoret jamaah yang sudah lunas meskipun dia memiliki catatan kesehatan yang tidak memungkinkan,” paparnya.

Akibatnya semua calon jamaah yang sudah lunas diloloskan begitu saja. Hal ini sangat berisiko bagi para jamaah haji yang kondisi kesehatannya tidak memenuhi kriteria. “Kejadian kemaren banyak jamaah yang demensia, sakit sepanjang proses musim haji dan seterusnya, saya tidak ingin terulang kembali,” ungkapnya.

Pada pelaksanaan haji 2023, dari total 221.000 jamaah haji, terdapat 61.536 jamaah lansia dan 5.791 jamaah yang harus menggunakan kursi roda. Dari total jumlah itu, sebanyak 773 jamaah haji meninggal di Saudi Arabia.

Ia berharap melalui Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023 dengan fokus Penguatan Istitha’ah Kesehatan Jemaah Haji maka dapat ditemukan formulasi yang tepat untuk perbaikan cek kesehatan jamaah haji di tahun-tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Mendampingi Anak untuk Merdeka Belajar

Jogjapolitan | 8 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement