Advertisement
Kurikulum Pendidikan Pancasila Harus Dijalankan, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komisi A DPRD DIY menerima kunjungan pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 16 Yogyakarta pada Jumat (27/10/2023). Dalam kunjungan tersebut, pelajar mendapat pentingnya pendidikan Pancasila dan Demokrasi.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengatakan bahwa pelajar dan mahasiswa Indonesia perlu memiliki pemahaman kebangsaan yang berbhinneka tunggal ika dan bersatu jadi bangsa Indonesia. Pasalnya, mereka akan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia yang akan ikut menentukan arah bangsa dan negara.
Advertisement
BACA JUGA: Festival Kopi Merapi Dorong Ekosistem Kopi di Sleman Lebih Bergairah
Kata Eko, dukungan secara khusus diberikan atas praktik pembelajaran profil Pelajar Pancasila. Pelaksanaan kurikulum merdeka terkait Pendidikan Pancasila dapat dilihat dalam proses belajar dengan cara kunjungan dan dialog bersama legislatif atau wakil rakyat. Upaya tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman bagaimana berdemokrasi dijalankan sesuai Pancasila dan UUD 1945.
"Mereka ini generasi masa depan, jadi penting bagi kita semua pastikan kurikulum pendidikan Pancasila dijalankan. Anak anak kita harapkan bisa memahami, mengerti dan mau jalankan pembatinan Pancasila. Ini seiring dengan Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan," kata Eko dalam rilis.
Terangnya, melalui proses pembelajaran dengan kurikulum merdeka diharapkan ke depan Indonesia memiliki profil pelajar dan mahasiwa yang memegang teguh Bhinneka Tunggal Ika dan bersatu menjadi bangsa Indonesia.
Dia menambahkan proses belajar dapat dicapai melalui tiga hal yaitu melihat, mengetahui dan memahami, dan menjalankan atau mengalami langsung. Dari situ, pelajar SMPN 16 Yogyakarta telah belajar tiga hal yaitu Pancasila, Demokrasi, dan tugas serta fungsi DPRD DIY.
“Ini pembelajaran yang menarik karena tidak hanya membaca buku demokrasi tapi juga bisa berdialog. Tadi kami jelaskan tiga hal soal tugas dan fungsi DPRD DIY sebagai tempat belajar bersama tentang Pancasila, belajar bareng demokrasi, dan melihat dekat tugas fungsi yang dikerjakan legislatif," katanya.
Tegasnya, DIY telah memiliki Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Dari situ, karakter berbudi pekerti luhur, cerdas, baik, dan terampil dapat lebih dibentuk. Dengan begitu terciptalah profil pelajar dan mahasiswa sesuai harapan. “Inilah yang bisa memberikan jawaban problema masa depan Indonesia,” ucapnya.
Sekali lagi Eko menegaskan pelajar dan mahasiswa Indonesia perlu selalu gelorakan cinta tanah air, punya sikap patriot, dan memiliki kesadaran kebangsaan berbhinneka tunggal ika, bersatu jadi bangsa Indonesia.
"Penting sekali, pembelajaran langsung ke anak anal bagaimana meski berbeda tapi tetap satu jua, bersatu jadi bangsa Indonesia," lanjutnya.
BACA JUGA: Kebakaran Merbabu Capai Wilayah Boyolali, Ratusan Warga Terancam Krisis Air Bersih
Sementara itu, salah satu Guru SMPN 16 Yogyakarta, Rini, mengatan kunjungan ke DPRD DIY tersebut menjadi bagian dari pembelajaran profil Pelajar Pancasila. Dia mengaku sekolah telah memiliki program pembelajaran kurikulum merdeka yang dijalankan bagi siswa kelas 7 dan 8.
“Ada project P5 ada suara demokrasi maka anak anak kita ajak untuk tahu dan mengalami langsung di tempat. Guru sekolah senang, proses pembelajaran didukung banyak pihak, pemerintah, dan DPRD yang kami kunjungi bersama anak-anak didik SMPN 16 Yogyakarta," kata Rini.
"Terima kasih anak anak kami sudah diterima dan bisa merasakan langsung dialog bersama wakil rakyat di gedung yang megah ini. Kunjungan ke DPRD DIY jadi bagian pembelajaran profil pelajar Pancasila," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
- Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
- Kasus Sengatan Ubur-ubur di Pantai Selatan Bantul Terus Bertambah, Korban Paling Banyak Anak-anak
- Kepala Sekolah Rakyat DIY dari Bantul dan Kulonprogo, Formasi Guru Menyusul
Advertisement
Advertisement