Advertisement
Sudah Ada Hujan, Status Darurat Kekeringan Masih Berlaku di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kendati hujan sesekali sudah mengguyur sejumlah titik, tetapi Pemkab Sleman belum mencabut status darurat bencana kekeringan di Bumi Sembada. Status darurat bencana kekeringan yang ditetapkan sejak 31 Agustus 2023 tetap berlaku.
"Masih kami tetapkan, sambil menunggu perkembangan di lapangan," kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Selasa (14/11/2023).
Advertisement
Menurut Danang, selain sebaran hujan yang saat ini belum merata di wilayah Sleman, beberapa wilayah di Sleman juga masih mengajukan dropping air bersih. "Satu dua kan masih ajukan dropping. Karena hujan juga belum merata. Tetapi kami agak lega, hujan sudah turun, Selokan Mataram juga sudah mengalir walaupun volume debitnya tidak banyak," terang Danang.
Terkait dengan anggaran, Danang memastikan masih ada dan tidak ada masalah. "Anggaran masih lancar. Ada yang memang sudah pakai BTT (Belanja Tak Terduga). Karena sudah akhir tahun. Besaran BTT sekitar sepuluh sampai lima belas miliar," ucap Danang.
BACA JUGA: Masih Kekeringan! Status Darurat di Kulonprogo Diperpanjang
Sementara BPBD Sleman menyatakan sampai awal bulan November setidaknya ada sembilan kapanewon yang menjadi sasaran dropping.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Bambang Kuntoro merinci kesembilan kapanewon yang menjadi sasaran dropping air adalah kalurahan Sidorejo dan Sendangagung untuk kapanewon Godean.
Untuk kapanewon Minggir ada di kalurahan Sendangarum, Sendangmulyo, Sendangrejo, dan Sendangsari. Untuk kapanewon Moyudan meliputi Sumberagung, Sumberarum, Sumberrahayu, dan Sumbersari.
Sedangkan untuk kapanewon Ngaglik ada kalurahan Donoharjo dan Sukoharjo yang masih minta dropping air. Serta kapanewon Pakem ada di kalurahan Hargobinangun. Kapanewon Seyegan ada di kalurahan Margodadi dan Margokaton. Untuk kapanewon Sleman ada di Kalurahan Tridadi dan Triharjo. "Kapanewon Tempel ada di kalurahan Banyurejo, Margorejo, dan Merdikorejo. Sedangkan kapanewon Turi ada di kalurahan Wonokerto," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penjualan Sapi Kurban untuk Iduladha Tahun Ini Mulai Menggeliat
- BPBD DIY Larang Pendakian Ilegal di Gunung Merapi, Ini Alasannya
- Sosialisasi Bhineka Tunggal Ika Kuatkan Nilai Kebhinekaan dan Toleransi
- Gereja Ganjuran Siapkan Kapel Antisipasi Lonjakan Umat di Perayaan Paskah
- Pemda DIY Dorong UGM Proses Hukum Pelaku Kekerasan Seksual
Advertisement