Advertisement
DLH Sleman Memasang Alat Pengolah Sampah di Tamanmartani

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani di Kapanewon Kalasan, Sleman terus berlanjut. Saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman sudah mulai dilakukan pemasangan alat pengolah sampah.
"Pembangunan TPST Tamanmartani ini memang terus disebut, dan saat ini sudah memasuki tahap akhir berupa pemasangan alat pengolah sampah," kata Kepala DLH Kabupaten Sleman Epiphana Kristiyani di Sleman, Selasa (21/11/2023).
Advertisement
Menurut dia, sesuai kontrak pembangunan TPST Tamanmartani selesai pada 7 Desember, termasuk dengan pemasangan alat-alat pengolah sampah.
"Setelah semua alat pengolah sampah terpasang maka akan dilakukan ujicoba alat tersebut untuk mengolah sampah, apakah sudah bisa dioperasikan apa belum," katanya.
Ia mengatakan, TPST Tamanmartani memiliki tiga modul pengolahan sampah yang pengoperasiannya, dilengkapi dengan pelbagai macam alat.
"Ada beberapa alat pengolah sampah, seperti mesin conveyor untuk proses pemilihan sampah organik dan anorganik atau plastik," katanya.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Bakal Pakai Teknologi Taiwan untuk Pengelolaan Sampah, Ini Detailnya
Epiphana mengatakan, sampah yang masuk TPST Tamanmartani akan dikeringkan untuk kemudian dicacah atau di potong menggunakan mesin yang bisa membuat sampah memiliki panjang yang sama yaitu 5 hingga 10 sentimeter.
"Kemudian sampah diolah menjadi 'Refuse Derived Fuel' (RDF) atau sering disebut keripik sampah. RDF ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif," katanya.
Ia mengatakan, jika sudah beroperasi, TPST Tamanmartani mampu menampung kapasitas maksimal hingga 90 ton sampah per hari. Satu modul diperkirakan bisa menampung hingga 30 ton sampah per hari.
"Namun saat dioperasikan nanti, kami perkirakan hanya mampu mengolah hingga 60 ton sampah per hari dengan 50 persen dari sampah yang diolah tersebut bisa menjadi RDF," katanya.
TPST Tamanmartani di Kapanewon Kalasan dibangun dengan pagu anggaran senilai Rp6,7 miliar untuk pematangan lahan dan kontruksi Rp7,4 miliar. Anggaran bersumber dari APBD Kabupaten Sleman senilai Rp7,4 miliar dan Dana Keistimewaan (Danais) DIY senilai Rp6,8 miliar dengan pagu anggaran operasional Rp2,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Selain Membentuk Mahasiswa Siap Kerja, Program Magang Inspire Indosat juga Menciptakan Entrepreneur Masa Depan
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Rute Bus DAMRI dari Jogja ke Semarang, Tarif Rp70.000
- Pelaku Usaha di Bantul Ini Buat Pintu Ramah Lingkungan dari Limbah Kayu Bekas
- Pasar Tani di Lapangan Trirenggo, Tersedia Berbagai Makanan hingga Hewan Kurban
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja Hari Ini, Jumat 23 Mei 2025
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 23 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu
Advertisement