Advertisement
Bantul Gandeng Sejumah Kampus untuk Tingkatkan Kualitas Desa Wisata
![Bantul Gandeng Sejumah Kampus untuk Tingkatkan Kualitas Desa Wisata](https://img.harianjogja.com/posts/2023/12/05/1157110/20231204_143317.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bantul memiliki 50 Desa Wisata yang menyuguhkan berbagai potensi pada para pengunjung. Melalui keterlibatan pihak-pihak lainnya, Desa Wisata didorong untuk terus meningkatkan kualitasnya.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Fenty Yusdayati, dalam forum Pentahelix Pariwisata, di Kampung Batik Giriloyo, Wukirsari, Senin (4/12/2023). “Desa Wisata diharapkan meningkat menjadi quality tourism,” ujarnya.
Advertisement
Dengan quality tourism, wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata akan menghabiskan lebih banyak uang untuk berbelanja dan menikmati berbagai pelayanan di Desa Wisata tersebut sehingga meningkatkan pendapatan Desa Wisata termasuk para pelakunya.
“Jadi tidak hanya banyak yang datang tapi tidak memberi kontribusi yang banyak. Nah dengan quality tourism, misal di sini ada gurah, kemasannya dibuat menarik, sehingga bisa mengangkat ekonomi setempat,” paparnya.
Pentahelix melibatkan pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas serta media. Ia mencontohkan dari sisi akademisi, bisa melakukan pendampingan kepada Desa Wisata. “Keunggulan dari daerah sini misal batik, ya didampingi, bagaimana packaging, promosi dan sebagainya,” katanya.
BACA JUGA: Wisatawan Mancanegara Mulai Melirik Desa Wisata di Bantul
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, menuturkan melalui forum pentahelix ini, berbagai unsur yang terlibat diajak untuk berdiskusi mengembangkan pariwisata. “Di sini menghadirkan 12 Desa Wisata perwakilan dari 50 Desa Wisata. Secara kuratif, dari berbagai pihak mengimentari ini memang layak dijual internasional, baik produknya, daya tariknya,” katanya.
Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pemasaran Desa Wisata karena sebagian besar memiliki program pertukaran pelajar dengan mahasiswa asing. “Beberapa kampus menyepakati kalau pertukaran pelajar diajak ke Desa Wisata,” ungkapnya.
Di sisi lain, pengelola Desa Wisata didorong untuk meningkatkan amenitas termasuk akomodasi wisata. “Wisatawan mancanegara diharapkan tidak lagi tinggal di hotel, tapi di area tempat wisata termasuk di desa wisata. Maka mau-tidak mau Desa Wisata harus memperbaiki standar pelayanan homestay,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
Advertisement
Advertisement