Perbaikan Rumah Tak Layak Huni di Bantul Diupayakan Tiap Tahun
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Upaya pemberian bantuan stimulan jamban sehat atau jambanisasi, maupun perbaikan rumah tidak layak huni bakal dilakukan Pemkab Bantul setiap tahun bagi masyarakat kurang mampu.
"Ini bantuan setiap tahun selalu ada, baik jambanisasi maupun pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH), yang rumah tidak layak huni itu sebesar Rp20 juta, yang jamban sehat Rp5 juta sifatnya stimulan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai acara penyerahan stimulan jamban sehat bagi warga Dlingo secara simbolis di Bantul, Rabu (13/12/2023).
Advertisement
Menurut dia, program jambanisasi pada tahun ini diberikan untuk 80 keluarga tersebar di beberapa kecamatan, sementara untuk perbaikan RTLH pada 2023 diberikan kepada sebanyak 150 keluarga.
Dia berharap dengan bantuan tersebut, maka harapannya fasilitas mandi cuci kakus (MCK) dan sanitasi untuk masyarakat yang selama ini belum memenuhi, semakin bagus dan semakin sehat, kemudian tempat tinggal penduduk semakin layak ditempati.
"Itu karena kami ingin mencapai slogan apa yang kita sebut 100-0-100, yaitu 100 persen akses sanitasi layak, nol persen kampung kumuh, 100 persen akses kepada air bersih yang layak, air bersih itu bisa PDAM, Pamsimas, SPAM desa dan lain lain," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan kajian Dinas Kesehatan (Dinkes) masalah sanitasi juga punya sumbangsih terhadap kualitas kesehatan, sehingga jika sanitasi lingkungan rumah baik, maka derajat kesehatan masyarakat semakin baik.
BACA JUGA: Implementasi NPWP sebagai NIK Ditunda
"Memang warga yang masih belum ada akses jamban sehat masih banyak, datanya dinamis, karena ada keluarga baru menikah rumahnya yang seadanya, sanitasi juga seadanya sehingga data ini dinamis, bergerak terus seiring dengan banyaknya jumlah rumah tangga baru," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah kabupaten setiap tahun selalu menganggarkan bantuan stimulan jamban maupun perbaikan RTLH, untuk mencapai capaian sustainable development goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widyantara mengatakan, program jambanisasi ini sebagai upaya mendukung sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang di wilayah Bantul hingga saat ini sudah ada 68 dari total 75 kelurahan yang mendeklarasikan diri sebagai kelurahan STBM.
"Pencapaian ini akan terus kita lanjutkan, sehingga diharapkan 75 kelurahan di Bantul semua bisa deklarasi STBM, dan salah satu keberlanjutan STBM ini adalah peningkatan kepemilikan jamban sehat, sehingga harapannya setiap rumah tangga memiliki jamban yang sehat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Advertisement