Advertisement

Warga Krangber Bantul Gelar Upacara Kemerdekaan dengan Tiang Bambu dan Karnaval Gunungan Hasil Bumi

Kiki Luqman
Minggu, 17 Agustus 2025 - 14:57 WIB
Ujang Hasanudin
Warga Krangber Bantul Gelar Upacara Kemerdekaan dengan Tiang Bambu dan Karnaval Gunungan Hasil Bumi Suasana pengibaran bendera di Padukuhan Krangber, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta. Kiki luqman

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Ratusan warga Padukuhan Krangber, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, DIY menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu (17/8/2025) pagi.

Sekitar 300 orang dari berbagai kelompok usia, mulai anak-anak hingga dewasa, ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Advertisement

Ketua RT 01 Padukuhan Karangber, Jumakir, menyampaikan bahwa warga yang dipimpinnya juga ambil bagian dalam upacara sekaligus prosesi karnaval setelahnya.

Mereka bahkan menyumbangkan hasil bumi dan produk UMKM untuk dijadikan gunungan yang diarak keliling kampung.

“Jadi di gunungan hasil bumi itu ada beragam produk. Ada produk pertanian, mulai dari cabai, terong, sampai sawi putih. Kemudian, ada siomay, kacang, emping, tempe, bandeng, sampai ayam yang sudah siap dimakan,” ujarnya.

Menurutnya, terdapat sekitar 30 jenis produk lokal yang ikut ditampilkan dalam karnaval. Beberapa di antaranya berasal dari usaha kecil milik warga.

“Gunungan ini sebagai bentuk rasa syukur dan sarana memperkenalkan potensi kepada masyarakat lebih luas. Harapannya agar produk lokal kami terus eksis dan banyak dilirik oleh konsumen,” tambah Jumakir.

BACA JUGA: Viral Bassist Feast Tegur Polisi Yang Pukuli Penonton karena Kibarkan Bendera One Piece

Sementara itu, Dukuh Karangber, Whewen Lail Saputra, mengungkapkan bahwa upacara bendera Merah Putih memang rutin dilakukan setiap tahun sebagai ungkapan syukur sekaligus peringatan atas jasa para pahlawan. Tahun ini, suasana terasa istimewa karena antusiasme warga semakin besar.

“Ada sekitar 300 warga kami yang ikut upacara kali. Dan upacara ini diikuti oleh berbagai kalangan usia baik anak-anak, muda, maupun dewasa,” tutur Whewen setelah pelaksanaan upacara.

Keunikan lain terlihat dari penggunaan tiang bendera yang terbuat dari batang bambu setinggi sekitar delapan meter. Pilihan bambu bukan tanpa alasan, sebab tanaman tersebut masih banyak ditemukan di wilayah setempat.

“Pada waktu perang juga belum ada senjata dan para pahlawan kita juga memanfaatkan bambu. Jadi, bambu jadi peringatan kita untuk melawan penjajah tersebut,” kata Whewen.

Selain itu, para peserta upacara juga mengenakan busana beragam. Ada yang menggunakan pakaian modifikasi dari karung goni yang dirancang menyerupai pakaian khas Papua.

Hal ini tidak lepas dari rangkaian acara, karena setelah upacara warga langsung menggelar karnaval.

“Karena selepas upacara itu langsung diadakan karnaval yang diikuti oleh warga setempat. Karnaval ini sebagai bentuk kreativitas warga Padukuhan Krangber,” jelas Whewen.

Dalam karnaval, warga juga menampilkan potensi desa dengan beragam atraksi dan gunungan hasil bumi. Arak-arakan itu menempuh lintasan sepanjang dua kilometer, menyusuri jalan-jalan di permukiman sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Daftar Personel Paskibraka Upacara Penurunan Bendera

Daftar Personel Paskibraka Upacara Penurunan Bendera

News
| Minggu, 17 Agustus 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko

Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko

Wisata
| Sabtu, 16 Agustus 2025, 11:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement