Advertisement
Kekurangan Siswa, Belasan SD Negeri di Bantul Akan Diregrouping

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Belasan sekolah dasar (SD) negeri di beberapa kapanewon se Bantul diwacanakan diregrouping pada tahun ajaran baru 2024.
Regrouping atau penggabungan dua unit sekolah atau lebih yang memiliki jumlah murid kurang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah negeri.
Advertisement
"Ada belasan yang telah kami ajukan di 2024. Utamanya untuk yang muridnya kurang dan minim, itu yang kita prioritaskan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko, ditemui Harianjogja, Jumat (29/12/2023).
BACA JUGA : 22 SD di Gunungkidul Bakal di-regrouping
Menurut Isdarmoko rencana regrouping sejatinya adalah pemikiran lama dari jawatannya. Bahkan, sejak 2020, Disdikpora telah mencoba melakukan analisis dan mendata keberadaan dari sekolah dasar yang minim peserta didiknya.
Disdikpora memprioritaskan regrouping bagi sekolah yang selama 3 tahun berurutan hanya mendapatkan kurang dari 10 murid. "Tapi kami tidak akan serta merta melakukan regrouping. Kami nanti akan petakan lagi. Kira-kira sekolah yang muridnya sedikit itu dengan sekolah lainnya seperti apa," katanya.
Isdarmoko mencontohkan, SD di Dlingo, jika sekolah tersebut ditutup ternyata jarak ke sekolah lainnya, lebih dari 1 kilometer. Bahkan, nantinya murid justru bersekolah di kabupaten lainnya, seperti Gunungkidul.
"Ini jadi pertimbangan kita. Kami juga pertimbangkan kehendak masyarakat. Ketika masyarakat betul-betul gondeli, tentu akan kami pertimbangkan," papar Isdarmoko.
Meski demikian, Isdarmoko menyatakan jika pihaknya telah memiliki peta sekolah yang akan diregrouping pada 2024. Peta ini jadi acuan dalam mengambil kebijakan regrouping sekolah dasar di Kabupaten Bantul.
"Jangan sampai timbul permasalahan dengan masyarakat dan aksesbilitas peserta didik. Ini jadi pertimbangan kami," ucap Isdarmoko.
Di sisi lain, diakui Isdarmoko, regrouping sekolah bertujuan agar proses belajar mengajar siswa lebih optimal. Apalagi operasional sekolah pun tidak akan bisa maksimal dengan jumlah siswa yang sedikit. Sebab, pemberian anggaran dan besaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan sedikit. "Karena nantiny ditentukan jumlah siswa dalam suatu sekolah," ungkapnya.
Kepala Bidang SD Disdikpora Bantul Edy Sutrisna mengungkapkan data belasan SD yang diwacanakan diregrouping telah diajukan. Rata-rata SD tersebut memiliki murid yang sedikit.
"Namun masih sebatas wacana. Karena masih ada pemetaan lagi. Jangan sampai ada masalah di kemudian hari. Untuk SD yang cukup lama kami rencanakan di regrouping di antaranya SD Jatimulyo. Karena muridnya selama ini hanya ada 4," ucap Edy.
Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Bantul mencatat, saat ini terdapat sebanyak 281 SD negeri. Meski ada wacana regrouping, pemkab telah menargetkan penambahan jumlah SD negeri.
Target pada 2025 ada 278 SD negeri, pada 2030 ada 276 SD negeri, pada 2035 ada 273 SD negeri, pada 2040 ada 270 SD, dan pada 2045 ada 268 SD negeri.
BACA JUGA : Pemkab Bantul Akan Regrouping Beberapa SD Negeri tahun Depan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Bantul, Fenty Yusdayati mengungkapkan saat ini beberapa sekolah swasta yang menawarkan kualitas serta fasilitas lengkap menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta didik. Oleh karena itu, SD negeri dinilainya jangan sampai kalah mutu.
"Kami mendorong peningkatan kualitas peserta didik, pengajar, dan fasilitas yang ada di sekolah untuk dapat menarik minat calon peserta didik untuk menjalani pendidikan di SD negeri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah Capai Rp66.960 per Kg, Bawang Merah Rp45.590 per Kg
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Begini Dramatisnya Evakuasi dari Damkarmat Jogja saat Selamatkan Pria Terperosok Sumur di Pakualaman
- Dispar-BPJamsostek Perluas Perlindungan Jaminan Sosial Bagi Pelaku Wisata di DIY, Sediakan Beasiswa Pendidikan SD hingga Perguruan Tinggi
- Pendidikan Pemilih Pemula Hari Kedua: KPU Jogja Lanjutkan Sosialisasi Demokrasi dalam MPLS di 11 Sekolah
- Sleman Evaluasi Wi-Fi Gratis, Akses Merata Jadi Prioritas
- Terdampak Tol Jogja-Solo, Dua Lokasi Pemakaman Umum di Kalasan Direlokasi
Advertisement
Advertisement