DLH Bantul Optimalkan Pengolahan Sampah 2024 Melalui TPST dan TPS3R
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Pembuangan sampah ke TPST Piyungan Transisi Tahap 2 kembali dibatasi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul terus mengupayakan pengelolaan sampah secara desentralisasi 2024 melalui Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Berdasarkan catatan DLH Kabupaten Bantul ada 150-170 ton sampah per hari yang diolah DLH Kabupaten Bantul. Sementara mulai Januari 2024 pembuangan sampah ke TPST Piyungan dibatasi dari sebelumnya 110 ton per hari, menjadi 95 ton per hari.
Advertisement
Kepala DLH Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho menyampaikan 2024 pihaknya menargetkan sampah Kabupaten Bantul akan diolah melalui tiga TPST yang ada.
“Pemda Bantul membangun TPST, sehingga sampah yang selama ini dibuang ke TPA Piyungan secara bertahap bisa dikurangi dan tertangani di Bantul,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Selasa (2/1/2024).
Baca Juga
Pembuang Sampah di Bantul Akan Dibawa ke Pengadilan
Libur Tahun Baru, Volume Sampah di Pantai Selatan Bantul Naik Lima Kali Lipat
Desentralisasi Pengolahan Sampah di DIY, Ini Detail Lokasinya di 3 Wilayah
Dia menyampaikan pada Desember 2023, ITF Niten telah rampung dibangun. Tempat tersebut diperkirakan dapat mengolah sampah sekitar 5 ton per hari mulai Januari 2024. Tempat tersebut akan digunakan untuk mengolah sampah di sekitar Pasar Niten.
Selain itu menurut Ari, tahun 2024 pembangunan TPST Modalan akan dilanjutkan. Sebelumnya TPST Modalan telah mulai dibangun sejak tahun 2023. Saat ini pembangunan tempat pengolahan sampah tersebut telah mencapai sekitar 5%. Dia menyampaikan pembangunan TPST Modalan dilakukan langsung oleh pemerintah pusat dengan APBN.
“Ada beberapa proses [pengolahan sampah] yang dilakukan disana. Disana nanti ada sampah yang masuk dipilah, ada proses pencacahan, proses kompos hingga pemusnahan,” ujarnya.
Diperkirakan pembangunan tersebut akan rampung pada Agustus 2024. TPST Modalan ditargetkan dapat mengolah sampah sekitar 49 ton per hari untuk wilayah sekitar Banguntapan.
Selain itu, menurut Ari, akan ada pembangunan TPST Sedayu tahun 2024. TPST Sedayu ditargetkan dapat mengolah sampah hingga 60 ton per hari untuk wilayah Bantul barat.
“Tendernya Februari [2024], selesainya [diperkirakan pembangunan rampung] Agustus-September 2024,” ujarnya.
Selain itu menurut Ari, pengolahan sampah juga dilakukan melalui 29 unit TPS3R yang telah ada di Kabupaten Bantul. Tahun 2024, akan ada penambahan TPS3R di Potorono, Caturharjo dan Bantul.
“Untuk mendukung desentralisasi pengelolaan sampah 2024, Pemda Bantul membuat strategi salah satunya dengan meningkatkan atau optimalisasi peran TPS3R dalam pengolahan sampah. TPS3R yg dikelola Badan Usaha Kalurahan [BUMKal] dioptimalisasi dengan Danais untuk pengembangan infrastruktur atau bangunan, dan peralatan pengolah sampah,” katanya.
Dengan begitu, menurut Ari diperkirakan masih ada sampah yang belum dapat terolah di TPST. Sehingga menurutnya, masih ada potensi ditemukan sampah liar yang dibuang di beberapa ruas jalan. Dia pun berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk mengolah sampahnya masing-masing.
“Kami mendorong masyarakat mengolah sampah organiknya sendiri,” katanya. (Stefani Yulindriani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Inaplas Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusi Sampah Plastik
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ini Program Unggulan dan Prioritas Untoro-Wahyudi, Halim-Aris, dan Joko-Rony
- Pantau Bahan Pokok di Pasar Prawirotaman Jelang Libur Nataru, Begini Kesimpulan Mendag
- KPU Bantul Tunggu Revisi LPPDK Paslon Pilkada Bantul sampai Pukul 23.59 WIB Malam Nanti
- Harga Minyakita Meroket di Sejumlah Tempat, Pekan Ini Mendag Panggil Distributor
- Belum 100% Selesai, Lintasan Lari di Stadion Gelora Handayani Retak karena Tanah Gerak
Advertisement
Advertisement