Advertisement
Investasi Gunungkidul Makin Moncer, Ada Pabrik Baru dari Modal Asing Masuk Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul mengabarkan bahwa pada tahun ini ada investasi penanaman modal asing (PMA) bakal masuk ke Bumi Handayani.
Oleh sebab itu, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul berani menaikkan target investasi tahun ini yang telah termuat dalam Rencana Strategis DPMPTSP 2021-2026.
Advertisement
Sekretaris DPMPTSP Gunungkidul, Asar Janjang Riyanti membenarkan adanya penanaman modal asing yang masuk ke Gunungkidul pada 2024. “Pada 2024, dalam waktu dekat, direncanakan ada penanaman modal asing di sekitar Kapanewon Ngawen. Industri tekstil itu. Mudah-mudah bisa berdampak pada perekonomian masyarakat,” kata Riyanti ditemui di kantornya, Rabu (3/1/2024).
Diketahui, Kapanewon Ngawen menjadi bagian dari beberapa kecamatan yang menjadi kawasan peruntukan industri bersama Semin dan Semanu. “Target investasi tahun 2024 ini Rp586 miliar. Setiap tahun memang terus kami naikkan. Lumayan tinggi tetapi kami optimis. Kami melihatnya dari animo investor di 2023,”
Menilik target investasipada 2023 yang sebesar Rp447 miliar, realisasinya memang telah melebihi target sebesar Rp451,433 miliar. Sedangkan untuk target pertumbuhan investasi tahun lalu yaitu 31,16%.
Dia mengatakan ada tiga sektor penyokong investasi yaitu pariwisata, industri, dan perdagangan.
Dengan begitu, Riyanti mengatakan target pertumbuhan investasi naik pada 2024 sebesar 31,22%. Apabila melihat pada akhir periode renstra, pertumbuhan harus mencapai 31,40%.
BACA JUGA: Investasi di Sleman Capai Rp2,2 Triliun hingga Triwulan III/2023
Dia menjelaskan untuk sektor pariwisata, objek investasi lebih banyak di kawasan pantai. Sedangkan sektor industri, ada beberapa perusahaan yang telah menanamkan modal; salah satunya perusahaan asal Korea Selatan.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Gunungkidul, Agung Danarta mengatakan Pemkab berupaya untuk menggenjot investasi di wilayah utara. Dengan begitu ada pemerataan objek investasi di Bumi Handayani. “Kebanyakan memang investasi di pantai. Biar merata investasinya maka sektor utara kami promosikan,” kata Agung.
Agung membenarkan bahwa investasi yang masuk lebih banyak dari sektor Pariwisata. DPMPTPSP juga telah membuat kajian untuk wilayah utara. Pemerataan tersebut juga sesuai arahan RPJMN 2020-2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo Jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 Bhayangkara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Liburan Sekolah, Okupansi Hotel di Bantul Tembus 80 Persen
- Berkolaborasi dengan Berbagai Instansi, Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Siap Hadirkan Promo Libur Sekolah yang Tak Terlupakan
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, Kunjungan Wisatawan ke Sleman Tembus 75.645 Orang
- Pembahasan APBD Perubahan 2025, Target PAD Gunungkidul Turun Tipis, Begini Alasannya
- Agenda Wisata di Jogja dan Sekitarnya Sepanjang Juli 2025
Advertisement
Advertisement