Libur Nataru Berakhir, Pedagang Buah Kerjan Surut Pembeli
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) merupakan masa panen bagi pedagang buah di Padukuhan Kerjan, Kalurahan Beji, Patuk, Gunungkidul. Begitu libur nataru berakhir, jumlah pembeli langsung menyusut.
Salah satu pedagang, Reno mengatakan penjualan buah meningkat ketika masuk musim libur seperti Nataru dan Idulfitri. "Saya jual buah-buahan. Itu dari kulakan. Pokoknya kalau musim libur pasti naik penjualannya," kata Rino ditemui di Kiosnya, Rabu (3/1/2024).
Advertisement
Reno menceritakan pada hari biasa, penjualan buah per bulan hanya berkisar Rp1 juta. Sedangkan untuk musim liburan seperti Desember 2023 dapat mencapai Rp3 juta.
"Hari biasa tidak bisa itu mencapai Rp3 juta [pendapatan kotor]. Mungkin kalau buah-buah impor bisa [mencapai pendapatan tinggi]," katanya.
Dia menambahkan kios yang ada di sepanjang tikungan Padukuhan Kerjan mencapai sekitar 30 unit lebih. Beberapa pedagang menyewa tanah untuk mendirikan kios, meski ada juga yang memiliki tanah sendiri.
"Ada yang menyewakan tanahnya saja tapi kios bikin sendiri. Tapi ada yang menyewakan tanah beserta kios. Kalau saya sewa tanah dan kios," ucapnya.
Baca Juga
Desa Beji, Ngawen Gelar Pesona Desa Wisata
Gunung Purba: Lava 35 Juta Tahun Ditemukan di Watu Gendong Gunungkidul
Dana Desa Beji yang Hilang Misterius Kini Berujung Dugaan korupsi
Pedagang lain, Tri Untari mengatakan mengatakan penjualan buah musim liburan Nataru meningkat.
"Tapi pendapatan dari penjualan buah tidak bisa saya rata-rata. Tidak pasti soalnya. Tapi meningkat musim liburan ini," kata Tri.
Tri mengatakan pada hari biasa, per bulan dia bisa mencapai pendapatan dari penjualan buah sebesar Rp1 juta. “Kalau sekarang sudah tidak musim libur. Pembeli juga menyusut. Sepi lagi,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan Gunungkidul juga menjadi salah satu penghasil buah durian.
“Produksi buah durian tahun 2022 total mencapai 4.814 kwintal dari target 8.000 kwintal. Di Patuk bisa 2.466 kwintal dan Nglipar 2.312 kwintal. Itu naik dibandingkan tahun 2021 yang hanya 276 kwintal,” kata Raharjo dihubungi, Kamis (4/1/2024).
Sementara 2023, DPP baru mencatat produksi durian sampai triwulan III sebesar 1.577 kwintal. Raharjo memprediksi produksi total dapat menyamai tahun 2022.
“Kapanewon Patuk dan Nglipar memang penghasil terbesar. Patuk bisa 759 kwintal dan Nglipar bisa 771 kwintal untuk sementara ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bangun SDM Unggul, Paslon 2 Hasto Wawan Siap Kerja Keras Bangun Sistem Pendidikan Pro Rakyat
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
- Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
Advertisement
Advertisement