Advertisement

Nelayan Bantul Semakin Berkurang, Mitos Laut Selatan Ternyata Jadi Penyebabnya

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 14 Januari 2024 - 17:47 WIB
Arief Junianto
Nelayan Bantul Semakin Berkurang, Mitos Laut Selatan Ternyata Jadi Penyebabnya Ilustrasi aktivitas nelayan yang biasa menjadi sajian pemandangan khas Pantai Depok, Bantul. - Instagram @pantaidepok

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Regenerasi nelayan asal Bantul diklaim masih minim. Berdasarkan catatan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, setiap tahun ada penurunan jumlah nelayan sekitar 5-15 orang, sedangkan penambahannya masih minim, yakni hanya sekitar 2-5 orang per tahun. 

Ketua Koperasi Usaha Bersama (KUB) Mina Samudra sekaligus nelayan Pantai Samas, Tri Jarwanto mengaku minat warga untuk menjadi nelayan di Pantai Samas cukup minim. “Untuk regenerasi nelayan peminatnya kurang. Kalau di Pantai Selatan ombaknya agak besar, sehingga regenerasi nelayan itu, sebelum [melaut] takut dulu. Mitos Pantai Selatan ombaknya besar, banyak orang tua melarang anaknya menjadi nelayan,” katanya, Minggu (14/1/2024).

Advertisement

Sementara itu, Kepala DKP Bantul, Istriyani menyampaikan regenerasi nelayan di Bantul sulit dilakukan, lantaran ada banyak alasan nelayan berhenti melaut.

Beberapa alasan nelayan berhenti melaut antara lain karena larangan melaut dari keluarga, nelayan meninggal dunia, pindah domisili, atau beralih profesi.  “Regenerasi nelayan proses yang panjang, enggak bisa, misal kita latih tahun ini melaut, tahun depan belum tentu [melaut]. Kemungkinan dia tidak menjadi nelayan cukup banyak,” ujarnya.

Dia menuturkan selama ini DKP Bantul telah berupaya mendorong regenerasi nelayan dengan menyelenggarakan pelatihan, magang, pemberian peralatan keselamatan melaut, dan pemberian BPJS Ketenagakerjaan bagi 12 orang nelayan pada 2023.

Sementara di tahun ini, DKP Bantul akan mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil pelatihan tersebut. 

Lebih lanjut, Sub Koordinator Kelompok Substansi Perikanan Tangkap dan Pemberdayaan Nelayan DKP Bantul, Pramahdiansyah mengaku jumlah penambahan nelayan lokal Bantul masih minim.

BACA JUGA: Terima Dukungan Nelayan se-Jawa, Prabowo Komitmen Perbaiki Kualitas Hidup Nelayan

Dia pun berharap pelatihan yang diselenggarakan DKP tersebut dapat mendorong regenerasi nelayan. “Regenerasi nelayan upaya peningkatan produksi [perikanan] dari ekstensifikasi menambah jumlah personel, Rumah Tangga Perikanan [RTP], kelompok yang memberikan kontribusi produksi,” katanya. 

Berdasarkan data DKP Bantul tahun 2023 jumlah nelayan tangkap di Bantul ada 1.098 orang, yang terdiri dari 381 orang nelayan laut dan 717 orang nelayan sungai.

Dari jumlah tersebut, 318 nelayan laut telah bergabung dalam 24 kelompok nelayan. Sementara menurutnya, masih ada ratusan nelayan lain yang belum bergabung dalam kelompok. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik

News
| Selasa, 30 April 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement