Hari Terakhir Layanan Pindah Memilih, KPU DIY Buka Pelayanan sampai Pukul 23.59 WIB
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY membuka layanan sampai pukul 23.59 WIB pada hari terakhir pengurusan pindah memilih bagi daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak berada di TPS terdaftar saat hari pencoblosan nanti. Hari terakhir pengurusan pindah memilih diketahui jatuh pada Senin 15 Januari 2024 atau kurang lebih sebulan menjelang pencoblosan.
Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi mengatakan, layanan pindah memilih diberlakukan bagi DPT dengan kondisi tertentu. Selain pekerja yang tidak berada di TPS terdaftar saat Pemilu nanti, juga ada pelajar dan mahasiswa yang banyak ditemukan mengurus layanan pindah memilih di sejumlah kampus.
Advertisement
"Mahasiswa pelajar itu paling lambat hari ini dan untuk memaksimalkan pelayanan maka kita buka layanan pindah pemilih di kantor KPU kabupaten kota itu hari ini sampai jam 23.59 WIB," kata Shidqi, Senin (15/1/2024).
Shidqi mengatakan data terakhir yang diterimanya ada kurang lebih sebanyak 30.000 DPT yang mengurus pindah memilih di sejumlah TPS di DIY. Data itu dimungkinkan masih akan bertambah dan nantinya terus berproses sampai layanan resmi ditutup.
"Yang sudah masuk, kan data terus masuk ini ada 30.000-an. Terus update tiap hari. Paling banyak Sleman, Sleman sampai hari ini masih mengular antreannya di Kantor KPU Sleman," ujarnya.
Menurut Shidqi, antusiasme masyarakat untuk mengurus layanan pindah memilih cukup tinggi di DIY. Hanya saja, pihaknya menyayangkan layanan itu banyak dimanfaatkan masyarakat saat menjelang hari penutupan. Padahal layanan itu sebenarnya bisa diakses sejak Oktober 2023 silam.
BACA JUGA: Rest Area Seluas 3.000 Meter Persegi Dibangun di Kelok 18, Ini Lokasi Persisnya
"Antusiasmenya cukup tinggi, sayangnya mereka antusias di injury time atau di hari-hari terakhir terutama di lima hari terakhir jelang penutupan, semakin banyak yang mengurus pindah memilih. Sementara ketika kemarin di awal-awal ketika kita jemput bola pun mereka kurang berminat," jelasnya.
Shidqi menambahkan hal ini biasa di mana para pemilih biasanya kerap mengurus layanan pindah memilih jelang jari penutupan. Hal serupa juga terjadi pada Pemilu 2019 silam. "Mungkin entah sibuk, entah memang ya mahasiswa karakternya seperti itu. Namun kan sebenarnya sekarang ini kampus libur, nah sehingga yang mengurus itu yang masih stay di sini," ujarnya.
Pengurusan layanan pindah memilih memang dilakukan sebulan sebelum masa pencoblosan. Hal ini agar KPU masing-masing wilayah bisa memetakan kebutuhan TPS dan surat suara di setiap tempat. Sementara khusus bagi Lapas, Rutan, orang yang sakit, maupun penjaga, maksimal tujuh hari sebelum hari H masih bisa mengurus pindah memilih.
"Kemudian bagi pekerja insidental, ada dinas keluar kota itu masih bisa H-7. Tapi khusus pelajar atau studi itu memang paling lambat H-30 agar kita bisa mengelola. Tidak bisa ujug-ujug juga," kata Shidqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement