Advertisement
Warga Tompeyan Jogja Sukses Budidaya Anggur di Lahan Sempit

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kampung Tompeyan, Kemantren Tegalrejo menjadi salah satu wilayah yang menyimpan potensi perkebunan di tengah perkotaan. Meski warganya tak punya lahan yang luas, tapi ini tak jadi penghalang. Buktinya, hampir seluruh warga Kampung Tompeyan punya tanaman anggur. Tanaman ini lantas menjadi icon Kampung Tompeyan yang terus dikembangkan.
Tak hanya di masing-masing rumah, Kampung Tompeyan juga punya sepetak lahan yang menjadi pusat aktivitas budidaya anggur. Selanjutnya diberi nama Tegal Anggur.
Advertisement
Ketua Kelompok Tegal Anggur Eka Yulianta menuturkan masyarakat memanfaatkan halaman rumah yang ada untuk menanam anggur dan menyemai menjadi bibit anggur.
"Keberadaan Kebun Tegal Anggur itu dimulai sejak awal pandemi Covid-19 pada tahun 2020," ujarnya, Senin (15/1).
BACA JUGA: Layak Dikunjungi! Ini Lokasi Wisata Kebun Anggur di DIY
Menurutnya, saat itu banyak warga yang terdampak pandemi dari sisi pekerjaan dan pendapatan. Lalu, secara inisiatif warga Tompeyan mencoba mengembangkan tanaman anggur. Hingga kini setidaknya telah ada 50 varian anggur yang ditanam. Bibitnya juga terus dikembangkan. Misalnya, varian Tamaki, Ninel, Nizina, dan Bogema,
"Ada juga jenis Trans, Dixon, serta Julian," imbuhnya.
Anggur, lanjutnya, tak hanya dimanfaatkan dalam bentuk buah saja. Namun, turut diolah menjadi berbagai macam olahan pangan. Seperti keripik anggur, sambal anggur, hingga jus anggur.
"Bahkan daunnya juga dimanfaatkan untuk kain eco printing," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
Advertisement
Advertisement