Advertisement

Digelontor Danais, Dana Perbaikan Rumah Tak Layak Huni di Bantul Naik Jadi Rp65 Juta Per Unit

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 16 Januari 2024 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Digelontor Danais, Dana Perbaikan Rumah Tak Layak Huni di Bantul Naik Jadi Rp65 Juta Per Unit Rumah tak layak huni - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemda DIY mengalokasikan Dana Keistimewaan (Danais) sebesar Rp5,98 miliar untuk membangun beberapa Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Bantul. Pembangunan tersebut dilakukan sebagai upaya penanganan kemiskinan di DIY. 

Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho mengakui Pemda DIY telah mengalokasikan pembangunan baru 92 unit RTLH yang tersebar di 24 kalurahan se-Bantul.

Advertisement

Beberapa unit rumah tersebut akan dibangun dengan arsitektur gaya Jogja, seperti tahun lalu. “Anggarannya per rumah naik dari tahun sebelumnya Rp50 juta per unit, menjadi Rp65 juta per unit,” katanya Selasa (16/1/2024). 

Sementara menurut Aris, pada 2024 ada 338 unit RTLH di DIY yang dibangun menggunakan Danais dengan alokasi anggaran sebesar Rp.29,4 miliar. 

Aris menyampaikan masyarakat dapat mengajukan permohonan perbaikan RTLH di setiap kabupaten/kota. Pengajuan perbaikan di kabupaten dilakukan melalui kalurahan, kemudian dari kalurahan akan mengajukan ke Pemkab dan Paniradya Keistimewaan. 

“Kalurahan yang mengajukan ke kami yang kami prioritaskan. Dari hasil pengajuan yang dilakukan oleh kalurahan yang menjadi perhatian kami, selain kami juga koordinasikan dengan kabupaten,” katanya. 

BACA JUGA: Jumlah RTLH Masih 2.700 Unit, Bantul Hanya Akan Perbaiki 177 Rumah pada 2024

Sementara untuk Kota Jogja, pengajuan sasaran rumah penerima bantuan perbaikan RTLH dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Jogja.

Dia menyampaikan pembangunan RTLH terdiri dari sasaran penanganan yang terintegrasi dan tidak terintegrasi. Untuk RTLH terintegrasi akan dilakukan penanganan tidak hanya rumah, namun juga infrastruktur penunjang di kawasan tersebut. “Yang RTLH terintegrasi tahun ini di Bantul tidak ada, tahun lalu ada [RTLH terintegrasi] di Wukirsari dan Karangtengah,” katanya. 

Sementara Kepala DPUPKP Bantul, Aris Suharyanta menurutkan sampai saat akhir 2023 masih ada 2.700 unit RTLH yang ada dalam 75 kalurahan di Bantul. Dia pun berharap penanganan RTLH akan dilakukan secara bertahap. "Pada 2023 kami atasi 157 unit RTLH. Tahun ini kami targetkan 167 unit RTLH bisa ditangani," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran

News
| Sabtu, 27 April 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement