30 Persen Ruas Jalan Kawasan Wisata di Gunungkidul Butuh Perbaikan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebanyak 30% ruas jalan di kawasan wisata di Kabupaten Gunungkidul perlu penanganan. Penanganan belum dapat dilakukan karena sumber pendanaan terbatas.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana mengatakan masih ada sebesar 30% ruas jalan di kawasan wisata yang perlu penanganan.
Advertisement
Kawasan tersebut meliputi Kawasan Wisata Goa Pindul, Pantai Selatan, Nglanggeran, Air Terjun Sri Getuk, Embung Sriten, Telaga Jonge, Goa Kalisuci, Goa Jomblang, dan Lembah Desa.
“Ruas jalan di Kawasan Wisata yang masih perlu penanganan ada sekitar 20 persen sampai 30 persen,” kata Wadiyana dihubungi, Senin (15/1/2024).
Wadiyana menambahkan penanganan di kawasan tersebut memang belum dapat dilakukan karena anggaran yang dipakai dari dana alokasi khusus (DAK) terbatas pada tema pertanian tahun 2024. Selain itu dana yang ada juga terbatas.
“Sebenarnya kami mengusulkan lima ruas jalan [untuk mendapat DAK]. Tapi hanya mendapat satu ruas jalan yaitu di Nangsri - Karangasem,” katanya.
DAK yang didapat juga akan digunakan untuk menangani ruas Jalan Salam - Beji. Penanganan ruas jalan tersebut berasal dar aspirasi DPR RI. Dua ruas jalan tersebut mendapat alokasi total Rp14 miliar.
BACA JUGA: Pembebasan Lahan Jalan Baru Sleman-Gunungkidul Ruas Gayamharjo Prambanan Diklaim Rampung
Lebih jauh, dia mengatakan DPUPRKP sedang mengajukan penanganan ruas jalan lain melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomo 4 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.
“Tapi masih pengusulan. Prosesnya sudah dari 2023 sebenarnya. Kami belum tahu apakah akan mendapat atau tidak. Nanti lihat saja di bulan Februari atau Maret,” ucapnya.
Sementara itu, Staf Bidang Bina Marga DPUPRKP Gunungkidul, Muhammad Eko Putro Nugroho mengatakan penanganan ruas jalan tahun 2024 merupakan rekonstruksi bukan pembangunan baru.
“Rekonstruksi itu peningkatan kapasitas jalan. Masing-masing ruas jalan itu ditangani dengan sekitar Rp7 miliar,” kata Eko.
Eko mengaku rekonstruksi dilakukan secara penuh dari ujung ke ujung atau long-segmen. Rekonstruksi akan dilakukan sekitar bulan April 2024 secara bersamaan.
“Kami sedang mencari jalur alternatif yang dapat dipakai ketika rekonstruksi nanti dimulai sekitar bulan April atau Mei,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
Advertisement
Advertisement