Advertisement

Promo November

Pembebasan Lahan Jalan Baru Sleman-Gunungkidul Ruas Gayamharjo Prambanan Diklaim Rampung

David Kurniawan
Senin, 15 Januari 2024 - 18:37 WIB
Arief Junianto
Pembebasan Lahan Jalan Baru Sleman-Gunungkidul Ruas Gayamharjo Prambanan Diklaim Rampung Proses pembangunan jalan alternatif Sleman ke Gunungkidul di ruas jalan Prambanan-Gayamharjo dan Gayamharjo-Gading yang terhubung dengan Exit Tol Jogja Solo di Bokoharjo, Prambanan. - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kalurahan Gayamharjo, Prambanan mengklaim tidak ada masalah berkaitan dengan lahan untuk pembangunan jalan alternatif Sleman Gunungkidul. Diharapkan pembangunan bisa segera direalisasikan.

Lurah Gayamharjo, Parwoko mengatakan ide pembangunan jalan baru ini sudah berlangsung lama. Pembebasan lahan juga sudah selesai di 2023.

Advertisement

Meski tidak menyebut nominal maupun luas bidang yang dibutuhkan, dia mengakui ada tiga padukuhan di Gayamharjo yang dilalui di jalur alternatif Sleman-Gunungkidul. Ketiga padukuhan ini meliputi Lemahbang, Nawung dan Gayamharjo. “Sudah dibebaskan dan lokasi lahannya didominasi oleh tanah tegalan. Untuk rumah warga ada, tetapi tidak banyak,” kata Parwoko, Senin (15/1/2024).

Dia menjelaskan, untuk ruas di Gayamharjo yang dibangun merupakan jalan baru. Rencannya dari perbatasan Gunungkidul menuju Gayamharjo melintas di dekat Obelix Hill kemudian ke arah Sambirejo kemudian ke Bokoharjo. “Jadi rute jalannya berada di bawah Kawasan Candi Ijo,” katanya.

Menurut Parwoko, pembanguan dilakukan secara bertahap dan mulai dilaksanakan di tahun ini. Oleh karenanya, pihaknya masih menunggu realisasi pembangunan tersebut. “Infonya bertahap dilakukan pembangunan per dua kilometer. Tapi, untuk realisasinya kami masih menunggu karena sampai sekarang belum ada tanda-tanda mau dibangun,” katanya.

Jalan alternatif di Sleman ini dikenal dengan ruas Prambanan-Gayamharjo yang merupakan jalan ke Gunungkidul yang terhubung langsung dengan exit toll Bokoharjo. Pembangunannya dibagi menjadi dua segmen yaitu segmen A dan segmen B.

Segmen A sisi barat yang langsung menyambung dengan exit toll dibangun Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR dengan Panjang sekitar 4,7 kilometer. Sedangkan segmen B di sebelah timur yang akan terhubung dengan ruas Tawang-Ngalang Gunungkidul akan dibangun dengana danais dengan Panjang sekitar 4,3 kilometer.

BACA JUGA: Terhubung Exit Toll Jogja Solo, Ruas Jalan Baru Prambanan-Gayamharjo Bakal Membelah Perbukitan dan Lembah

Kabid Bina Marga Dinas PUP ESDM, Kwaryantini Ampeyanti Putri belum bisa dikonfirmasi dikarenakan sedang sibuk untuk persiapan peresmian jalur alternatif di Gunungkidul yang rencananya diresmikan pada 18 Januari 2024.

Meski demikian, di beberapa kesempatan ia mengatakan jalan baru pada segmen Prambanan-Gayamharjo ini letaknya berada di sisi selatan kawasan wisata Tebing Breksi dan Candi Ijo. Kemudian berbelok ke selatan dengan posisi berada di sisi timur kawasan wisata Obelix. “Jalan baru ada di sisi selatan Breksi dan Candi Ijo, kalau [posisi] dengan Obelix sebelah timurnya,” katanya.

Dia memastikan jalan lama di lokasi tersebut masih ada, karena letak jalan baru yang dibangun sebagai jalur alternatif ke Gunungkidul di lokasi ini berada di bawah jalan lama. Jalan baru yang dibangun akan berupa underpass yang berada di kawasan perbukitan Prambanan. “Jalan eksisting tetap [ada], jalan baru ada di bawah jalan eksisting, jadi nanti semacam underpass. Bukan terowongan tapi semacam underpass, karena nanti disitu akan difasilitasi jalan ramp menuju Breksi dan Candi Ijo, serta jalan turun Prambanan Piyungan,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement