Advertisement
Tahun Ini Dispar DIY Masih Fokus ke Lama Tinggal dan Belanja Wisatawan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata DIY mengaku fokus pada upaya menggenjot belanja wisatawan (spending money) dan lama tinggal (length of stay/los) wisatawan yang berkunjung ke wilayahnya pada tahun ini. Aktivitas mass tourism pelan-pelan akan digeser menjadi quality tourism untuk mengurangi keluhan masyarakat soal aktivitas wisata.
"Memang fokusnya di tahun ini lebih kepada los dan spending money, karena pelan-pelan kita mau meninggalkan mass tourism karena itu juga bisa mengurangi beberapa keluhan masyarakat Jogja," kata Plh Kepala Dinas Pariwisata Anita Verawati, Rabu (17/1/2024).
Advertisement
Vera menyebut, pada tahun ini pihaknya menyiapkan strategi untuk memaksimalkan spending money dan los wisatawan. Apalagi dengan beroperasimya tol Jogja-Solo yang dinilainya bisa mengubah perilaku wisatawan dengan hanya singgah sebentar saja di Jogja.
"Kita coba buat event pada malam hari jadi paling nggak bisa menahan mereka sampai malam dan mereka harus menginap. Kita memang kebijakan pariwisatanya sekarang lebih ke quality tourism itu yang akan kita galakkan," jelasnya.
Selain itu, Vera menambahkan Dispar DIY juga akan berusaha menambah atraksi maupun aktivitas di sebuah destinasi wisata. Misalnya mengadakan workshop di sentra UMKM atau oleh-oleh dan ekonomi kreatif guna menambah ketertarikan dan menahan lebih lama wisatawan yang berkunjung.
"Jadi gimana wisatawan itu ga cuman datang tapi menikmati experience, kalau dulu mereka hanya datang ke toko batik lalu beli, paling ga mereka di toko batik itu ada workshop dan mereka bisa coba bikin batik atau yang lain," ungkap Vera.
BACA JUGA: Lama Tinggal Wisatawan di Jogja Rendah, Begini Solusi Pemda DIY
BACA JUGA: 218.000 Wisatawan Kunjungi Jogja, Lama Tinggal Masih Jadi PR
Kemudian juga ada program desa wisata yang disinyalir bisa membuat wisatawan berlibur lebih lama. "Karena di sana kan mereka memang harus live in. Jadi ya paling nggak mereka ga cuma satu hari, bisa dua sampai empat hari," kata Vera.
Pada 2023 lalu jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY dengan menggunakan akomodasi ada sebanyak 6.910.739 dari target sebanyak 5.500.000 (125,65%). Kemudian los ada di angka 1,77 hari dari target 1,9 hari (92,89%). Sementara spending money sebanyak Rp2,4 juta dari target senilai Rp2,6 juta (92,29%).
Sementara untuk tahun ini Dispar DIY mematok target jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 6.500.000, los di angka 1,95 hari dan spending money senilai Rp2,9 juta.
Vera menyampaikan, agenda terdekat untuk memaksimalkan target wisata tahun ini ada pada momentum Imlek 2024. Hanya saja perayaan pergantian tahun bagi etnis Tionghoa itu bertepatan dengan agenda Pemilu 2024.
"Agenda terdekat memang ada event imlek cuman kan ada barengan dengan Pemilu, jadi kami agak khawatir dengan perizinan. Semoga bisa dilaksanakan, cuma kalau ngga kita akan coba dengan event lain tapi masih terkait imlek, karena bagaimanapun Jogja itu kan juga multikultur," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu, Toyota Hiace Hantam Mobil Boks, 3 Tewas dan 4 Korban Lainnya Terluka
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Batas Kota Bantul Dimulai Mei 2025
- Pemda DIY Masih Dialogkan Penataan Jukir dan Pedagang Taman Parkir ABA
- Jogja Berjuang Turunkan Angka Perokok Anak dan Remaja
- Harga Daging Ayam dan Cabai di Sleman Mulai Turun, Telur Masih Tinggi
- Sawah di Ngemplak Pakai Teknologi Gamahumat, Jumlah Bulir Padi Meningkat 62 Persen
Advertisement
Advertisement