Advertisement

Promo November

Sebaran Abu Erupsi Gunung Merapi Mencapai Radius 30 Kilometer

Catur Dwi Janati
Minggu, 21 Januari 2024 - 18:37 WIB
Maya Herawati
Sebaran Abu Erupsi Gunung Merapi Mencapai Radius 30 Kilometer Guguran awan panas Gunung Merapi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Minggu (21/1/2024). ist - X @BPPTKG

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMANErupsi Gunung Merapi yang terjadi Minggu (21/1/2024) menyebabkan awan panas guguran (APG). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan abu vulkanik menyebar hingga radius 30 kilometer.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengungkapkan serentetan awan panas guguran terjadi akhir pekan ini.

Advertisement

Awan panas guguran pertama, Minggu (21/1/2024) dilaporkan terjadi pada pukul 08.25 WIB dengan amplitudo maksimum 62 milimeter dan durasi 191,28 detik. Jarak luncur maksimal APG pertama ini mencapai 2.000 meter atau dua kilometer ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

"Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke Timur. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," jelasnya.

Awan panas guguran berikutnya terjadi beberapa jam berselang, tepatnya pada pukul 13.55 WIB. APG kedua ini memiliki amplitudo maksimum 42 milimeter dan berdurasi 214,40 detik. Jangkauan jarak luncur maksimalnya mencapai 2.000 meter ke barat daya atau Kali Bebeng.

BACA JUGA: Badai Siklon Anggrek, BPBD DIY: Dampak Lebih Banyak di Selatan

Selanjutnya APG ketiga terjadi kurang lebih satu jam berselang yakni pada pukul 14.12 WIB. Durasi APG ketiga ini paling lama dibanding dengan dua awan panas sebelumnya yakni selama 239,64 detik. Jangkauan APG ketiga juga paling jauh yakni dengan jarak luncur massal 2.400 meter ke arah barat daya.

Belum berhenti, awan panas guguran keempat terjadi pukul 17.19 WIB, dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan urasi 150 detik. Jarak luncur maksimal awan panas ketiga ini 1500 meter ke barat daya.

Dari kejadian awan panas guguran dari erupsi Gunung Merapi pertama hingga keempat, arah angin selalu mengarah ke arah timur. Karenanya Agus mengkonfirmasi jika dua wilayah yakni Boyolali dan Klaten terdampak hujan abu.

"Hujan abu itu Boyolali dan Klaten, mungkin jaraknya [abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi] sampai radius 30 kilometer ada. Iya [cukup jauh] itu karena pengaruh angin. Anginnya memang sedang kencang saat itu dan arahnya ke timur," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Ratusan Burung Pipit Ditemukan Mati di Bandara Ngurah Rai, Ini Penjelasan BKSDA

News
| Senin, 25 November 2024, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement