Advertisement
Lumbung Mataraman Memanfaatkan Pupuk Organik dari TPS3R Go-Sari
Ulu-Ulu Kalurahan Guwosari, Umarwanto menjelaskan mengenai Lumbung Mataraman di ruangannya, Selasa (23/1/2024). (Harian Jogja - Stefani Yulindriani)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Guwosari, Pajangan Bantul mulai mengembangkan Lumbung Mataraman untuk menyalurkan pupuk hasil olahan sampah organik Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Go-Sari.
Ulu-Ulu Kalurahan Guwosari, Umarwanto menyampaikan selama ini TPS3R Go-Sari telah mengolah sampah organik dan anorganik dari masyarakat setempat. Hasil olahan keduanya akan dimanfaatkan untuk menyuburkan lahan pertanian di Lumbung Mataraman.
Advertisement
Menurut Umarwanto lahan pertanian di Lumbung Mataraman memang sengaja dirancang sebagai pertanian berbasis pengolahan sampah. Sehingga hasil olahan sampah yang ada di TPS3R Go-Sari akan dimanfaatkan disana.
Dia menyampaikan kegiatan pengolahan lahan dengan memanfaatkan pupuk organik tersebut dilakukan di Tanah Kas Desa (TKD) seluas 1,7 hektare. Dia menyampaikan di lahan tersebut saat ini sudah ditanami beberapa tanaman antara lain cabai, jagung, dan bunga telasih.
“Harapannya petani yang menggarap bisa seperti sawah pada umumnya, menanam setahun tiga kali,” katanya di ruangannya, Selasa (23/1/2024).
BACA JUGA: 15 Rumah Rusak Diterjang Hujan Angin Senin Malam, Genteng dan Atap Berterbangan
Direktur BUMDes Guwosari Muhammad Iqbal menyampaikan saat ini sekitar 55 persen dari sampah yang diolah TPS3R Go-Sari Bantul merupakan sampah organik. Sampah organik sisa dari rumah tangga bisa untuk budidaya maggot. Kemudian sisa tanaman gunakan untuk komposting.
“Kemudian maggot mendukung peternakan yang ada untuk penggemukan ayam joper di kawasan Lumbung Mataraman," katanya.
Tahun ini, BUMDes bekerja sama dengan Gapoktan dan Pokdarwis setempat akan mengembangkan Lumbung Mataraman menjadi objek wisata berbasis pertanian dan peternakan.
Selain itu, BUMDes juga mengusulkan program pertanian berbasis elektrifikasi untuk mengembangkan sektor pertanian tersebut.
"Harapannya dengan adanya teknologi di sektor pertanian bisa menarik minat pemuda atau generasi muda agar melirik sektor pertanian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dana Desa Bantul 2026 Turun Rp18 Miliar Dibandingkan Tahun Lalu
- Dinpar DIY: Festival Lampion di Bantul Aman Tidak Ada Kebakaran
- Siswa SMP Kulonprogo Terjerat Judol, Ibunya Dapat Modal Usaha
- 695 Siswa dan Guru di Saptosari Gunungkidul Diduga Keracunan MBG
- 9.448 Siswa di Gunungkidul Siap Ikuti Tes Kemampuan Akademik
Advertisement
Advertisement




