Advertisement
Cup Mesin Tiba-tiba Berasap, Honda Civic 1988 Terbakar di Patuk Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebuah mobil Honda Civic tahun 1988 bernomor polisi AA1353A terbakar di Padukuhan Widoro Kulon, Kalurahan Bunder, Patuk, Gunungkidul pada Kamis (25/1/2024). Hanya saja penyebab kebakaran belum diketahui pasti.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Sumadi mengatakan kejadian berawal ketika pengemudi mobil berinisial EK, 37, warga Gunungkidul tersebut melakukan perjalanan dari Banaran, Playen menuju Piyungan.
Advertisement
BACA JUGA: Mobil Terbakar di Parkiran Solo Paragon Mall, Pengunjung Panik
“Sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba cup mesin depan mengeluarkan asap yang sangat tebal. Refleks pengemudi langsung menepi dan meminta bantuan warga sekitar dengan alat linggis untuk mencongkel cup depan lalu menyiram pakai air yang ada di sekitar,” kata Sumadi dihubungi, Kamis (25/1/2024).
Sumadi menambahkan kap mesin tersebut terbakar dan rusak. Kerugiannya mencapai Rp10 juta.
Sebelumnya, Kasubag Tata Usaha UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Ngadiyono mengatakan sudah ada empat kejadian kebakaran selama dua pekan pada Januari 2024. Dua kejadian akibat lilin dan dua sisanya terjadi karena perapian dapur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Perubahan Rute Uji Coba Transportasi Bus Listrik di Malioboro, Sebelumnya Ngabean Beralih ke Kotabaru
- Laga Hidup Mati PSIS Semarang vs PSS Sleman, Penentu Masa Depan Laskar Mahesa Jenar dan Super Elja di Liga 1
- 10 Kalurahan di Gunungkidul Dinyatakan Lunas PBB, Ini Rinciannya
- Dampak Hujan dan Angin Kencang di Sleman, Pohon hingga Bangunan Pagar Roboh
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 9 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
Advertisement