Advertisement

Hujan Angin Terjang Berbah Sleman, Pohon Bertumbangan, Rumah Rusak, Baliho Ambruk

Budi Cahyana
Jum'at, 26 Januari 2024 - 15:32 WIB
Budi Cahyana
Hujan Angin Terjang Berbah Sleman, Pohon Bertumbangan, Rumah Rusak, Baliho Ambruk Pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda Kalitirto, Berbah, Sleman, Jumat (26/1/2024). - Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Hujan lebat dan angin kencang menerjang kawasan Kalitirto, Berbah, Sleman, Jumat (26/1/2024) siang.

Sejumlah rumah rusak, pohon bertumbangan. Angin kencang berembus bersamaan dengan hujan deras yang turun sejak pukul 12.40 WIB. Genting beberapa rumah di Kalitirto rusak dan bocor sehingga air hujan masuk ke dalam rumah. Bahkan baliho besar ambruk akibat ditiup angin. Sejumlah rumah juga porak poranda.

Advertisement

“Baliho besar juga ambruk. Pohon bertumbangan melintang jalan,” kata Galih, warga Kalitorto.

BACA JUGA: Ada Badai Anggrek, Cempaka, Dahlia, Ini Penyebab Siklon Tropis Diberi Nama Bunga

Angin kencang dan hujan deras tidak turun merata di DIY. Sebagian wilayah Kota Jogja dan Sleman diguyur hujan deras, sementara sebagian besar wilayah Bantul justru cerah.

Pekan lalu, hujan berhari-hari turun di DIY dan wilayah lain di Indonesia akibat Badai Anggrek. Siklon Tropis Anggrek sudah menjauhi wilayah Indonesia sehingga dampaknya terhadap cuaca di DIY sudah jauh berkurang. Namun, masih ada potensi hujan lebat.

Dalam pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport (BMKG Stamet YIA), Siklon Tropis Anggrek sudah bergerak ke arah barat daya. Meski demikian, hujan lebat masih sangat mungkin mengguyur beberapa wilayah karena sebab lain.

BACA JUGA: Pohon Tumbang Makan Korban, Pengendara Motor Meninggal Dunia Tabrak Pohon yang Melintang

Cuaca di wilayah DIY dalam beberapa hari ini lebih banyak dipengaruhi oleh pola tekanan di sekitar wilayah Australia. Kondisi ini memperkuat pola angin Baratan di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk wilayah DIY.

“Dua sampai tiga hari ke depan, potensi hujan di wilayah DIY masih cukup besar. Daerah [yang perlu perhatian lebih, karena intensitas hujannya lebih besar] antara lain Kulonprogo, Gunungkidul, Bantul bagian Selatan, dan Sleman bagian Utara,” kata Prakirawan Cuaca BMKG Stamet YIA, Anang Ariane, Selasa (23/1/2024).

Pola tekanan di sekitar wilayah Australia merupakan kondisi umum. Pola tersebut biasa terjadi saat musim hujan. Salah satu tandanya berupa menguatnya angin Baratan, dan akan berulang setiap tahunnya. “Hanya akan bervariasi intensitas maupun durasinya,” katanya.

Dalam beberapa hari belakangan, Siklon Tropis Anggrek berdampak pada cuaca ekstrem, yakni hujan lebat dan angin kencang. Kabid Penanganan Darurat dan Damkarmat BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, mengatakan potensi ancaman masih bisa terjadi, salah satunya pohon tumbang.

BACA JUGA: Siklon Tropis Anggrek Menjauh, Masih Ada Potensi Hujan Lebat di DIY

Cuaca ekstrem yang terjadi di DIY beberapa kali menelan korban, mulai dari terseretnya seorang bocah di Sungai Konteng Sedayu, tiga pemotor yang luka tertimpa pohon tumbang di Wonosari, serta seorang pemotor tewas kecelakaan setelah menabrak pohon tumbang di Godean.

Sampai Minggu (21/1/2024) pukul 16.30 WIB, BPBD DIY mencatat ada enam titik kejadian di Sleman, enam titik di Kulonprogo dan tujuh titik di Kota Jogja. Dampaknya berupa pohon tumbang, talut ambrol, rumah dan tempat usaha rusak, tanah longsor, baliho roboh, dan lainnya.

Lilik mengatakan masih berkoordinasi dengan kabupaten terkait serta dinas sosial setempat, terkait aturan yang memayungi tindak lanjut terhadap korban tertimpa pohon tumbang itu. "Sementara untuk rumah rusak di Bantul itu intervensinya dari kabupaten, ketentuannya di masing-masing kabupaten, belum dari provinsi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rombongan PAN Bertemu Presiden Jokowi, Zulkifli Hasan: Tidak Membahasa Kabinet

News
| Jum'at, 10 Mei 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Menilik Jembatan Lengkung Zhaozhou Tertua di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement