Advertisement

Sisi Timur Simpang Empat Sudimoro Imogiri Bantul Kerap Tergenang Air, Ini Biangnya

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 28 Januari 2024 - 16:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Sisi Timur Simpang Empat Sudimoro Imogiri Bantul Kerap Tergenang Air, Ini Biangnya Ilustrasi genangan air. - Solopos/M. Ferri Setiawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Sisi Timur simpang empat Sudimoro Jalan Imogiri Barat kerap tergenang air saat terjadi hujan lebat. Penyebabnya saluran drainase ternyata tidak terkoneksi dengan saluran pembuangan air.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Antoni Hutagaol menyampaikan genangan di jalan tersebut diduga karena aliran air pada saluran drainase tersumbat. 

Advertisement

“Sepertinya itu sudah sering terjadi. Ada kemungkinan drainasenya tersumbat,” katanya, Minggu (28/1/2024). 

BACA JUGA: Hari Ini Ratusan KK di Pakuhaji dan Rajeg Terendam Air

Dia menambahkan karena ruas jalan tersebut merupakan jalan kabupaten, sehingga penanganan jalan tersebut menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul.

Lebih lanjut, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Eka Budi Santosa mengakui genangan air tersebut disebabkan karena sumbatan pada saluran drainase. 

Eka menyebut di ruas jalan tersebut telah ada saluran drainase pada sisi ruas jalan, namun saluran tersebut tidak memiliki saluran pembuangan air. Sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka air dari saluran drainase tersebut akan meluap ke ruas jalan yang ada. 

“Kami kalau mau membuat saluran drainase kami kesulitan saluran pembuangannya. Mau diarahkan ke mana, karena posisinya dari lampu merah dari utara ke selatan, di sisi [timuri] jalan ada saluran. Salurannya itu milik irigasi, sementara saluran irigasi belum tentu [dapat disalurkan ke irigasi],” katanya. 

Dia menyampaikan saluran irigasi selama ini digunakan untuk mengaliri lahan persawahan yang ada di sekitar, debit air yang ada pun terukur. Karena itu, menurut Eka, air hasil tampungan saluran drainase tidak dapat dibuang ke saluran irigasi.

BACA JUGA: Antisipasi Banjir Saat Musim Hujan, Ini yang Digencarkan Pemkab Sleman

Dia pun memastikan akan membahas kembali solusi untuk persoalan tersebut. Dia menyampaikan kondisi serupa juga dialami beberapa saluran drainase di Bantul. Dia mengaku tidak hafal seluruh titik yang mengalami kondisi serupa. 

“Ada yang kasusnya seperti itu, kesulitan untuk mengalirkan air ke arah mana. Karena ada saluran irigasi, kedua jalan sudah habis tidak ada lahan lagi untuk membuat saluran,” imbuhnya. 

Dia menambahkan selama ini saluran drainase jalan di Bantul belum terkoneksi satu sama lain. DIa menilai Pemkab Bantul memerlukan saluran drainase yang terkoneksi satu lokasi dengan lokasi lain. 

“Bantul kondisinya paling pinggir [selatan] di Jogja, dari Kota Jogja dan Sleman airnya masuk ke Bantul semua. Jadi kalau konektivitas [drainase] perlu,” katanya. 

Menurutnya di Bantul diperlukan saluran drainase jalan dan pemukiman. Selama ini menurutnya untuk drainase permukiman di Bantul telah terakomodir dengan baik. Sementara tahun 2024, DPUPKP Bantul menargetkan akan melakukan penanganan betonisasi saluran drainase pada 7-8 titik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement