Advertisement
Sisi Timur Simpang Empat Sudimoro Imogiri Bantul Kerap Tergenang Air, Ini Biangnya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Sisi Timur simpang empat Sudimoro Jalan Imogiri Barat kerap tergenang air saat terjadi hujan lebat. Penyebabnya saluran drainase ternyata tidak terkoneksi dengan saluran pembuangan air.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Antoni Hutagaol menyampaikan genangan di jalan tersebut diduga karena aliran air pada saluran drainase tersumbat.
Advertisement
“Sepertinya itu sudah sering terjadi. Ada kemungkinan drainasenya tersumbat,” katanya, Minggu (28/1/2024).
BACA JUGA: Hari Ini Ratusan KK di Pakuhaji dan Rajeg Terendam Air
Dia menambahkan karena ruas jalan tersebut merupakan jalan kabupaten, sehingga penanganan jalan tersebut menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, Eka Budi Santosa mengakui genangan air tersebut disebabkan karena sumbatan pada saluran drainase.
Eka menyebut di ruas jalan tersebut telah ada saluran drainase pada sisi ruas jalan, namun saluran tersebut tidak memiliki saluran pembuangan air. Sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka air dari saluran drainase tersebut akan meluap ke ruas jalan yang ada.
“Kami kalau mau membuat saluran drainase kami kesulitan saluran pembuangannya. Mau diarahkan ke mana, karena posisinya dari lampu merah dari utara ke selatan, di sisi [timuri] jalan ada saluran. Salurannya itu milik irigasi, sementara saluran irigasi belum tentu [dapat disalurkan ke irigasi],” katanya.
Dia menyampaikan saluran irigasi selama ini digunakan untuk mengaliri lahan persawahan yang ada di sekitar, debit air yang ada pun terukur. Karena itu, menurut Eka, air hasil tampungan saluran drainase tidak dapat dibuang ke saluran irigasi.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir Saat Musim Hujan, Ini yang Digencarkan Pemkab Sleman
Dia pun memastikan akan membahas kembali solusi untuk persoalan tersebut. Dia menyampaikan kondisi serupa juga dialami beberapa saluran drainase di Bantul. Dia mengaku tidak hafal seluruh titik yang mengalami kondisi serupa.
“Ada yang kasusnya seperti itu, kesulitan untuk mengalirkan air ke arah mana. Karena ada saluran irigasi, kedua jalan sudah habis tidak ada lahan lagi untuk membuat saluran,” imbuhnya.
Dia menambahkan selama ini saluran drainase jalan di Bantul belum terkoneksi satu sama lain. DIa menilai Pemkab Bantul memerlukan saluran drainase yang terkoneksi satu lokasi dengan lokasi lain.
“Bantul kondisinya paling pinggir [selatan] di Jogja, dari Kota Jogja dan Sleman airnya masuk ke Bantul semua. Jadi kalau konektivitas [drainase] perlu,” katanya.
Menurutnya di Bantul diperlukan saluran drainase jalan dan pemukiman. Selama ini menurutnya untuk drainase permukiman di Bantul telah terakomodir dengan baik. Sementara tahun 2024, DPUPKP Bantul menargetkan akan melakukan penanganan betonisasi saluran drainase pada 7-8 titik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mengenang Hamzah, Figur Sederhana yang Memanusiakan Manusia
- Cuaca Mayoritas di Wilayah DIY Hujan Ringan Siang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 25 April 2025, Peredaran Uang Palsu di Jogja hingga SPMB 2025
- Puluhan Pasangan di Gunungkidul Jalani Sidang Isbat Pernikahan
- Bandara Adisutjipto Akan Adakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
Advertisement
Advertisement