Advertisement

Hujan Deras Mengancam Kota Jogja, EWS di Sungai Belik Malah Mati

Alfi Annisa Karin
Kamis, 01 Februari 2024 - 11:07 WIB
Maya Herawati
Hujan Deras Mengancam Kota Jogja, EWS di Sungai Belik Malah Mati Meteran di Sungai Belik menunjukkan terjadinya peningkatan debit air mencapai ketinggian 170-an cm usai hujan deras, Rabu siang (31 - 1) / ist

Advertisement

Harianjogja.com, GONDOKUSUMAN—Hujan deras melanda Kota Jogja sejak siang hingga sore hari, Rabu kemarin (31/1/2024) menyebabkan naiknya debit air sungai, termasuk di Sungai Belik Kampung Iromejan, Kelurahan Klitren, Kemantren Gondokusuman. Sayangnya sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) yang dipasang di Sungai Belik baru empat bulan yang lalu malah rusak dan mati.

Salah satu warga RT 31 RW 08 Iromejan, Yayuk Hertemtriningsih menuturkan sejatinya banjir menjadi hal yang biasa dia hadapi setiap turun hujan deras. Dari meteran yang ada di Sungai Belik, ketinggian banjir yang terjadi kemarin terpantau mencapai 170-an cm dari dasar sungai. Atau setinggi betis orang dewasa jika dihitung dari permukaan.

Advertisement

Yayuk mengatakan banjir datang dalam waktu cepat. Meski demikian, waktu surut juga terbilang singkat. Banjir yang merendam kawasan Iromejan terjadi kurang lebih hanya selama satu jam.

"Kemarin ketinggiannya biasa dan warga sudah biasa menghadapi banjir karena selalu terjadi setiap hujan deras," kata Yayuk, Kamis (1/2/2024).

BACA JUGA: Tempat Ibadah di Bantul Diduga Digunakan untuk Kampanye Pemilu 2024

Dia menambahkan, sebenarnya di wilayahnya telah terpasang alarm early warning system (EWS). Bahkan terhitung baru lantaran baru dipasang 4 bulan lalu. Namun, EWS tak berfungsi saat datangnya banjir pada Rabu siang. Padahal, sebelumnya sempat diuji coba dan EWS berfungsi normal.

"Menurut informasi bagian KTB Iromejan saat ketinggian air di asrama Steladuce mencapai 70 cm alarm berbunyi. Ternyata, di RT 30 yang dipasang sudah mencapai 130 cm, alarm juga tidak berbunyi," jelasnya.

Kerusakan EWS ini telah dia laporkan ke pemangku wilayah setempat. Yayuk berharap, alarm EWS dapat segera diperbaiki, sehingga warga dapat lebih dini melakukan persiapan jika banjir kembali terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes

News
| Kamis, 16 Mei 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement