Advertisement

Heboh Snack untuk Pelantikan KPPS, Vendor Belum Minta Uang ke KPU Sleman

David Kurniawan
Kamis, 01 Februari 2024 - 19:47 WIB
Arief Junianto
Heboh Snack untuk Pelantikan KPPS, Vendor Belum Minta Uang ke KPU Sleman Snack KPPS Sleman yang jadi viral. - Instagram

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meminta kasus masalah snack di pelantikan KPPS diselesaikan sampai tuntas. Hal ini diperlukan karena menyangkut kesuksesan dalam penyelenggaraan pemilu.

“Ini bukan hanya menyangkut dengan KPU atau Bawaslu, tetapi Pemkab, polres maupun kodim juga ikut akan terkena imbasnya karena menyangkut penyelenggaraan pemilihan,” kata Kustini, Kamis (1/2/2024).

Advertisement

Menurut dia, sudah ada koordinasi bersama dengan jajaran Forkompida Sleman beserta dengan KPU dan bawaslu. Selain membahas kesiapan pemilihan, juga mengenai masalah snack KPPS.

Berdasarkan keterangan dari KPU, sambung Kustini, belum ada kerugian negara dikarenakan belum dilakukan. Namun, dengan mencuatnya masalah ini menjadi sangat sensitif karena menyangkut dengan kerja KPPS saat pemilihan.

“Intinya jangan sampai petugas KPPS tidak mau bekerja karena masalah ini. Sebab, bisa membuat repot semuanya sehingga mengganggu kesuksesan pemilu di Sleman. Makanya harus dicarikan solusi yang terbaik,” katanya.

Diketahui berdasarkan kesepakatan antara KPU Sleman dengan vendor PT. Jujur Kinaryo Projo harga konsumsi pelantikan sebesar Rp15.000 per orang. Namun faktanya saat pelantikan, snack yang disajikan diperkirakan hanya senilai Rp2.500 per orang.

“Ini yang dicarikan Solusi. Apakah sisanya [Rp12.500] bisa diberikan ke petugas KPPS, ini yang sedang dikonsultasikan. Intinya, saya berharap para petugas bisa tetap bekerja sesuai dengan ketugasan yang dimiliki,” kata Kustini.

Sekretaris KPU Sleman, Yuyud Futrama membenarkan hingga sekarang belum ada kerugian terkait dengan masalah snack KPPS yang viral. Pasalnya, saat ini vendor belum mengajukan penagihan guna pembayaran kerja sama penyediaan konsumsi.

“Kami tunggu untuk penagihannya. Setelah ada, akan dikonsultasikan ke KPU DIY dan Inspektorat KPU RIY. Tapi, hingga sekarang belum ada tagihannya,” katanya.

Menurut dia, konsultasi untuk memastikan masalah pembayaran, apakah disesuaikan dengan kontrak atau sesuai saat penyajian. “Kontarknya memang Rp15.000 per orang, tapi saat disajikah hanya di kisaran Rp2.500 per orang. Makanya, untuk pembayaran juga butuh dikonsultasikan,” katanya.

BACA JUGA: Kejati DIY Bidik Dugaan Korupsi di KPU Sleman, Buntut Viral Snack KPPS

Yuyud mengakui sudah berusaha menghubungi pemilik vendor. Malahan, ia juga sudah pernah mendatangi rumah pemilik di Padukuhan Gedongan, Sumberarum, Moyudan, tapi tidak ketemu. “Nomornya juga tidak aktif,” katanya.

Dukuh Gedongan, Webbi Llian membenarkan PT Jujur Kinaryo  Projo berada di wilayahnya. Meski demikian, ia baru tahu jadi penyedia jasa konsumsi setelah viral sajian snack KPPS di Sleman. “Sebelumnya hanya tahu kalau ada usaha ekspedisi dan pengepakan minuman herbal,” katanya.

Menurut dia, untuk pemilik PT, Adi Hardianto tidak tahu keberadaannya dikarenakan sejak viral yang bersangkutan tidak ada di rumah. “Sebelumnya sering ketemu saat Shalat, tapi sekarang sudah tak terlihat lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement